JATIMTIMES - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyebut jika hubungannya dengan Presiden Jokowi berada di titik nadir.
Menanggapi pernyataan itu, Jokowi membantahnya. Ia menilai jika pernyataan Paloh itu tidak benar. Jokowi kemudian mengatakan tidak ada yang berubah dalam hubungannya dengan Paloh.
Baca Juga : Viral, Kondisi Jalan di Sipirok Tapanuli Bikin Ambulans Jumping, Netizen: Jenazah Bisa Mati 2 Kali
"Biasa saja. Saya biasa saja," kata Jokowi di Jakarta Utara, Senin (15/5).
Pada kesempatan itu, Jokowi juga memberikan respons terkait rencana Paloh yang akan bertemu dengannya. Ia menyebut belum ada rencana bertemu dengan Surya.
Ia juga menjawab kemungkinan mengganti menteri-menteri NasDem di kabinet. Menurutnya, bisa saja dirinya mencopot anak buah Paloh. "Ya bisa saja," ucapnya.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh sebelumnya mengungkap hubungannya dengan Jokowi tak baik-baik saja. Hal itu ia ungkap setelah tak diundang Jokowi dalam pertemuan para ketua umum di Istana Kepresidenan Jakarta.
"Kalau dibilang di titik terendah itu sudah bagus. Yang saya takut kalau sudah masuk kategori minus," ungkap Surya dalam wawancara bersama pembawa acara CNN Indonesia Rivana Pratiwi di NasDem Tower, Jakarta, Jumat (5/5).
Dia mengatakan suatu hubungan akan sulit kembali menjadi baik-baik saja jika sudah minus. Berbeda jika hubungan masih berada di titik terendah.
Paloh kemudian berharap agar hubungannya dengan Jokowi tidak sampai minus.
"Belum. Itu yang saya khawatirkan. Rendah itu bisa naik kembali. Tetapi jangan minus. Sulit dia naik kembali," kata Paloh.
Baca Juga : Kasus Akta Palsu Desa Sukosari Dihentikan, Kuasa Hukum Sebut Akan Lapor Balik ke Polisi
Pada kesempatan itu juga, Paloh mengungkap hubungannya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Paloh menekankan bahwa perbedaan pandangan dan pilihan adalah hal biasa dalam politik. Terlebih, Paloh mengaku sudah kenal lama dan punya hubungan baik dengan Megawati.
"Saya juga kenal dengan Mbak Mega bukan setahun dua tahun," kata Paloh.
Sementara, hubungan NasDem dalam koalisi pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo menjadi sorotan. Terutama usai NasDem mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024.
PDIP kerap menyindir NasDem yang sudah tidak sejalan dengan Jokowi. Terlebih, NasDem pun membangun koalisi dengan Demokrat dan PKS yang notabene berada di luar koalisi pemerintah.
Terbaru, NasDem tidak diundang Jokowi saat bertemu ketua umum partai-partai politik di Istana pada Selasa lalu (2/5). Presiden Jokowi mengatakan NasDem tidak diundang karena sudah berada dengan koalisi yang lain.