JATIMTIMES - Hai readers kalian pasti tau kan dengan mainan tamiya yang merupakan mainan mobil-mobilan yang pernah jaya di tahun 1990 dan sampai sekarang masih populer. Mainan ini dikenal karena munculnya serial anime tamiya. 

Meskipun mainan tamiya ini sudah lama muncul dan menjadi mainan klasik, tidak membuat mainan tamiya lekang dari waktu bahkan sekarang tamiya ini masih banyak digemari oleh kaum muda sampai dewasa. 

Baca Juga : Majelis Silaturahim Aktivis Islam Banyuwangi Minta Pemerintah Ambil Langkah Konkrit Tangani LGBT

Nah readers di Kediri ada Komunitas Tamiya yang masih eksis melakukan kegiatannya bersama anggotanya. Komunitas ini bernama Komunitas Tamiya Mini 4WD yang berada di Desa Maron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri dan sudah berdiri sejak tahun 2018 dengan tujuan hanya untuk sekedar hobi mengisi waktu luang. Komunitas ini berisikan 30 orang yang didominasi oleh orang dewasa dan mahasiswa yang cenderung jumlahnya sedikit.

Ketua Komunitas Tamiya Mini 4WD Kediri, Febri Trilenggo mengatakan “komunitas ini masih melakukan kegiatan di setiap pekan sesungguhnya para anggota. Kami juga sering berkumpul untuk sharing-sharing tentang membuat atau membenai mobil Tamiya ini.” 

Para anggota yang bergabung dalam komunitas ini menurut Febri bahwa banyak yang ingin membalaskan dendam masa kecilnya yang tidak bisa membeli dan bermain mobil tamiya ini dan meskipun usianya sudah beranjak dewasa para anggota yang memiliki hobi sama ini tidak malu untuk gabung bersama mahasiswa dan anggota muda lainnya dan membuatnya merasa bernostalgia. 

“Waktu kecil saya tidak bisa membeli mainan tamiya ini karena belum mempunyai uang tapi setelah dewasa saya memiliki penghasilan sendiri dan memilih untuk melampiaskan membeli tamiya dan memodifikasinya,” jelas Febri.

Kegiatan yang dilakukan oleh komunitas ini bahwasannya sering melakukan kumpul dan berdiskusi bersama. Komunitas ini juga sering mengupgrade mobil tamiyanya yang membutuhkan biaya sekitar Rp 1,5 juta sampai Rp 5 juta. 

Tidak hanya mengupgrade banyak anggota dari komunitas ini juga membeli mobil-mobil tamiya baru seharga Rp 300 ribu sampai Rp 40 ribu. Bahkan komunitas Tamiya Mini 4DW Kediri ini memiliki sirkuit sendiri yang bernama Maron Toys, di sirkuit ini setiap minggunya menggelar lomba yang dapat dilakukan oleh beberapa anggota dari komunitas atau orang luar komunitas dan berhadiah berupa spare part Tamiya dan lainnya.

Komunitas ini juga pernah mengikuti perlombaan mobil tamiya di Kediri dan di luar Kota seperti Bandung, Jakarta, Surabaya, Malang. 

Baca Juga : Edi Suhartono, Pelatih Silat Kota Batu Berlisensi Internasional

Darma selaku anggota dari komunitas ini mengatakan “kami tidak diwajibkan untuk mengikuti perlombaan ini, kerana masing-masing dari kami memiliki kesibukan sendiri-sendiri. Sehingga jika ingin mengikuti lomba kita harus melakukan diskusi dan janjian terlebih dahulu bagaimana menyusun strategi kemenangan dan mengupgrade mobil tamiya yang akan dilombakan.” 

Di komunitas ini jika akan mengikuti lomba salah satunya akan menyiapkan mobil tamiya dan anggota lainnya akan menyeting atau memperbaiki mobil tamiya jika mengalami kendala saat perlombaan.

Dan komunitas ini berhasil meraih juara pada tingkat nasional di Kota Bandung dan menjadikan komunitas ini menjadi dilirik banyak orang. “Dan sampai sekarang hampir tiap minggu ada aja yang bergabung dalam komunitas ini. Besar harapan saya komunitas ini bisa tetap menambah orang untuk gabung dan mengikuti perlombaan karena dalam kemenangan perlombaan ini akan menambah pemasukan bagi komunitas,” jelas Febri