Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Hiburan, Seni dan Budaya

8 Kelompok Suku Dayak yang Menganut Islam

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Dede Nana

09 - Dec - 2022, 00:30

Placeholder
Dayak kutai adalah satu suku dayak yang mayoritas beragama islam (foto:google)

JATIMTIMES - Selama ini etnis dayak identik dengan penduduk lokal kalimantan yang beragama Kristen atau beragama adat. Padahal terdapat pula etnis Dayak yang memeluk agama islam. Berikut ini 8 suku dayak yang menganut islam dilansir dari berbagai sumber. 

1. Suku Dayak Paser 

Suku dayak paser adalah suku bangsa yang mendiami sepanjang tenggara pulau Kalimantan terutama wilayah Kabupaten Paser Penajam, Paser Utara dan Kota Balikpapan serta sebagian Kutai Barat dan Kutai Kertanegara. 

Baca Juga : Mengenal Lebih Jauh Tentang Burung Kedasih

Sekitar 95 persen orang Paser menganut agama Islam. Dalam sejarahnya masyarakat dayak Paser pernah mempunyai sebuah kesultanan. Yakni Kesultanan Paser yang berdiri pada abad ke 16. Dan suku bangsa Paser ini adalah salah satu suku bangsa tertua di Pulau Kalimantan atau Borneo. Masyarakat Dayak Paser juga berhubungan baik dengan orang melayu dan banjar yang memiliki kesamaan dengan mereka yakni islam. 

2. Suku Dayak Bakumpai 

Dayak Bakumpai adalah salah satu suku dayak etnis Dayak Ngaju dan mereka taat menganut agama Islam. Suku Bakumpai terutama mendiami sepanjang tepian daerah aliran sungai Barito di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. 

Dalam sensus tahun 2000 populasi masyarakat dayak Bakumpai mencapai 7,5 persen dari total penduduk provinsi kalimantan Tengah. Masyarakat suku dayak Bakumpai banyak mendapatkan pengaruh bahasa, budaya, hukum adat dan seni arsitektur dari etnis banjar. Oleh karena itu, suku Bakumpai secara budaya dan hukum adat termasuk golongan budaya banjar namun secara bahasa dan keturunan suku Bakumpai memiliki kedekatan dengan Suku Dayak Ngaju. 

Pada masa sekarang ini hampir 100 persen masyarakat Dayak Bakumpai menganut agama islam. Dan berbagai tradisi ritual seperti tradisi yang ditemukan pada kebanyakan suku dayak sudah tidak ditemui lagi pada komunitas masyarakat dayak Bakumpai. 

Daerah kota Marabahan yang merupakan pusat kediaman suku Bakumpai telah banyak menghasilkan ulama besar yang menyebarkan agama islam ke wilayah Kalsel dan Kalteng. 

3. Suku Dayak Berangas 

Suku dayak berangas adalah salah satu suku etnis dayak Ngaju yang menganut agama Islam taat. Mereka mendiami bagian wilayah hilir sungai barito, terutama di Kabupaten Barito Kuala di Provinsi Kalsel. 

Dahulunya mereka bertutur dalam bahasa Berangas yang mempunyai kemiripan dengan bahasa dayak Ngaju dan dayak Bakumpai. Namun sayang sekali, bahasa Berangas berada di ambang kepunahan karena mengalami proses banjarisasi yakni amalgamasi dengan bahasa banjar atau dialek banjar kuala. 

Bahasa Berangas sendiri kosa katanya 70 persen menyerap bahasa Melayu Banjar. Namun struktur bahasanya tetap mempertahankan bahasa dayak. Saat ini hampir 100 persen suku dayak Berangas beragama islam. Mereka berhuhungan erat dengan masyarakat Sayak Bakumpai dan masyarakat banjar. 

4. Suku Dayak Sampit 

Suku dayak sampit adalah suku etnis budaya Ngaju yang mendiami sepanjang tepian daerah aliran sungai mentaya di wilayah kab/kota Waringin timur Provinsi Kalteng. Pada sensus penduduk tahun 2000, populasi masyarakat dayak hampir 9,57 persen dari total penduduk provinsi Kalteng. Mereka bertutur dalam bahasa sampit sebuah bahasa yang masih satu rumpun dalam bahasa dayak. 

Menurut kepercayaan lokal masyarakat, dayak sampit ini dahulu pernah mempunyai kerajaan yakni kerajaan sungai sampit yang sayang sekali harus musnah akibat perebutan kekuasaan diantara para putra rajanya. Lokasi kerajaan sungai sampit ini diperkirakan masuk wilayah Desa Bagendang Hilir Sampit. 

Baca Juga : Tolak KUHP, Gabungan Elemen Masyarakat Kediri Gelar Serangkaian Aksi

5. Suku Dayak Tidung 

Suku dayak tidung adalah kaum bumi putra pulau kalimantan atau borneo yang terutama tinggal di timur laut pulau kalimantan yang saat ini masuk Provinsi Kalimantan Utara dan negara bagian Sabah, Malaysia. 

Dalam sejarahnya masyarakat suku Tidung pernah mempunyai kerajaan yakni kerajaan tidung yang akhirnya harus hancur karena adu domba Belanda. Mayoritas suku tidung adalah menganut agama Islam. Suku tidung merupakan sub suku dari suku dayak Murut, salah satu tujuh suku terbesar di Kalimantan. 

Interaksi yang intens dengan para pelaut dan pedagang muslim membuat suku Tidung mengenal agama islam. Salah satu seni khas kebudayaan suku Tidung adalah seni pahatan. Mereka menerapkan seni pahatan pada unsur alat musik tradisional mereka. Atau pun pada berbagai instrumen bangunan. 

6. Suku Dayak Kutai 

Suku kutai adalah kelompok etnis dayak yang taat menganut agama Islam. Suku kutai ini termasuk dalam rumpun dayak yakni Dayak Ot Danum. Mereka hendak mendiami wilayah Kalimantan Timur. 

Sukai kutai ini merupakan salah satu rumpun yang berasimilasi dan banyak menyerap suku lain. Terutama Melayu dan Banjar. Adat istiadat suku lama kutai memiliki banyak kesamaan dengan adat istiadat suku dayak rumpun Ot Danum. Seiring dengan masuk islamnya suku kutai, tradisi yang dianggap bertentangan dengan islam mulai ditinggalkan atau disesuaikan dengan tradisi islam. 

7. Suku Dayak Senganan

Dayak senganan adalah istilah koletif untuk menyebut masyarakat dayak iban yang masuk islam dengan mengadopsi sebagian tradisi melayu. Dan mereka tersebar di wilayah Kapuas Raya. 

8. Dayak Melanau

Suku Dayak Melanau merupakan bangsa asli wilayah Serawak Malaysia yang merupakan wilayah daerah pedalaman Serawak paling awal. Mereka punya hubungan Linguistik dan sosial dengan suku Dayak Kajang. Pada masa kini hampir seluruh masyarakat Melanau menganut agama islam. 

Sama seperti masyarakat dayak iban, orang melanau juga tinggal di dalam rumah panjang. Namun mereka membuatnya dengan tinggi. Namun masyarakat melanau pada masa kini telah mengubah cara kehidupan mereka dengan tinggal di dalam rumah perkampungan mengikuti corak orang melayu. Masyarakat dayak melanau banyak tinggal di kawasan pesisir, seperti lembah utara sungai rajan dan lainnya. 


Topik

Hiburan, Seni dan Budaya



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Dede Nana