Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Politik Debat Publik Pilkada Kota Malang Putaran Pertama (10)

Pasangan Nomor 1 Klaim Bisa Urai Kemacetan Kota Malang, Apa Strateginya?

Penulis : Hendra Saputra - Editor : Heryanto

08 - Apr - 2018, 19:28

Ahmad Wanedi (baju merah) sesaat sebelum Debat Publik Pilkada Kota Malang 2018 (Iim Hardian/MALANGTIMES)
Ahmad Wanedi (baju merah) sesaat sebelum Debat Publik Pilkada Kota Malang 2018 (Iim Hardian/MALANGTIMES)

MALANGTIMES- Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang nomor urut satu yang diwakili oleh Ahmad Wanedi dalam debat publik sesi pertama Pilkada 2018 ingin menjadi orang nomor satu di Kota Malang.

Salah satu programnya ingin membuat nyaman masyarakatnya dengan mengurai kemacetan yang selama ini menjadi permasalahan tanpa ujung. 

Dalam pemaparan 25 program-program nya, Ahmad Wanedi menyebut satu permasalahan yang dalam kurun waktu lima tahun terakhir ini bukannya menurun, namun justru malah meningkat, yakni kemacetan yang melanda kota pendidikan ini. 

Dalam catatan MalangTIMES, masalah kemacetan masuk dalam urutan ke sembilan, yang lebih tepatnya berbunyi "Kota Malang yang teratur dan tertata (tidak macet)" setelah permasalah banjir dan genangan air yang melanda. 

Seperti diketahui, sepanjang 2017 lalu, Kota Malang dinobatkan sebagai kota nomor tiga yang tingkat kemacetannya paling tinggi di Indonesia setelah Jakarta dan Bandung, hal tersebut dibuktikan oleh lembaga riset INRIX. 

Pengendara harus menghabiskan waktu 45 jam dalam setahun ditengah kemacetan dengan prosentase keseluruhan mencapai 23 persen.

Untuk jam-jam sibuk, kemacetan tersebut meningkat menjadi 27 persen dibanding di luar jam sibuk yaitu 24 persen. 

Dalam debat publik, Ahmad Wanedi mengatakan bahwa sudah menjadi rahasia umum dan problem bahwa Kota Malang memang macet. Hal tersebut menurutnya incumbent belum bisa menyelesaikan permasalahan macet hingga berakar. 

Bukan hanya meningkatnya jumlah orang yang datang, namun juga semakin banyaknya masyarakat yang mempekerjakan kendaraan sebagai ladang penghasilan atau yang saat ini dikenal dengan angkutan berbasis online, baik yang sepeda motor maupun mobil. 

"Lagi-lagi tentu semua juga harus mematuhi aturan kerja, regulasi tentang tumbuh kembangnya modal angkutan, modal angkutan online konvensionalpun juga belum bisa di selesaikan," kata Wanedi. 

Sambung Wanedi, sangat perlu untuk mengurai regulasi yang mengatur tentang hal tersebut. Karena katanya (Wanedi) Menawan sudah menyiapkan modal untuk mengatasi permasalahan macet. 

Akan tetapi apakah itu memang benar-benar bisa dilakukan, mengingat jumlah anak yang akan menempuh pendidikan di Kota Malang dari tahun ke tahun semakin meningkat. Tentu itu juga berimbas kepada manusianya yang saat ini dinilai masih membutuhkan kendaraan. 

"Apa benar jumlah kebutuhan masyarakat dengan modal angkutannya sudah imbang, pasangan Menawan sudah berjanji kepada mereka semua baik yang onlinemaupun konvensional itu akan kita dudukan bersama untuk mengatasi macetnya yang ada di Kota Malang. Pun juga masalah umum yang lain, karena Kota Malang juga menjadi lalu lintas utama, yang mau ke Kabupaten Malang juga lewat sini, maupun yang mau ke Batu lewat Malang, apalagi kalau weekend macetnya luar biasa," ungkapnya.

Sementara itu pasangan calon nomor urut tiga, yakni Sutiaji dan Sofyan Edi Jarwoko memberi satu paparan untuk Ahmad Wanedi bahwa ada 4 hal untuk mengatasi macet di Kota Malang. Yakni optimalisasi teknologi trafic light, rekayasa lalu lintas, manajemen transportasi dan rekayasa jalan raya. 

"Ini konkrit untuk masalah kemacetan di Kota Malang, ini juga bagian di kota Batu pun di Kabupaten Malang. Oleh karena itu pemerintah Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang harus duduk bersama-sama untuk mengurai ini. Dengan demikian ada kesepakatan untuk disampaikan ke provinsi," urai Sofyan Edi Jarwoko. 

Menanggapi hal tersebut, Wanedi langsung menyebut bahwa mengatur traficlight bukan menjadi satu-satunya solusi untuk mengatasi macetnya lalu lintas. "Sekali lagi bahwa ini tidak seimbangnya antara tumbuhnya kendaraan dengan tumbuhnya jalan," sahutnya. 

Wanedi membandingkan dengan data dari Samsat yang menyebut roda 4 di Kota Malang ini ada kurang lebih 6000, untuk roda 2 sekitar kurang lebih 25.000.

"Kalau regulasi tidak diatur, tumbuhnya kendaraan tidak diatur, sehingga modal angkutan umumlah yang menjadi solusi yang akan diatur. Sehingga keberadaan mereka tentu regulasinya harus diatur jumlahnya, kapasitas jalannya. Dan sudah saatnya Kota Malang itu dibangun lingkar selatan dan lingkar timur, untuk mengurai kemacetan," jelasnya. 


Topik

Politik Debat-publik paslon-walikota-dan-wakil-walikota pilkada-kota-malang-2018 pasangan-nomor-1 wanedi


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Hendra Saputra

Editor

Heryanto