Tangan terampil Didi (51) tukang jahit sepatu/sandal keliling terihat lincah menuntaskan jahitan sepasang sandal kulit milik pelanggan di samping rumah warga lingkungan Sukorojo, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Sabtu (12/12/2020).
Ketrampilan menjahit sepatu diperoleh pria asal Tasikmalaya, Jawa Barat, karena pernah kerja di pabrik sepatu di daerahnya pada saat remaja beberapa tahun yang lalu.
Baca Juga : Di Tulungagung, Kancing Baju Disebut Benik, Inilah Sejarahnya
”Hari ini sebetulnya ada janji dengan pelanggan di daerah Penataban, tetapi karena pas lewat ada pelanggan yang memanggil ya harus dilayan. Karena warga di sini cukup banyak yang menjadi pelanggan setia,” ujar Didi.
Untuk ongkos jahit sepasang sepatu/sandal keliling, pria yang tinggal di Desa Segobang, Kecamatan Licin, Banyuwangi, memasang tarif Rp 10 ribu.
Namun pernah sekali waktu karena kasihan kepada seorang ibu yang anaknya merengek minta sepatunya dijahit, tapi tak memiliki uang untuk membayar. Bahkan ibu tersebut harus mencari pinjaman untuk membayar, akhirnya dia mengikhlaskan ibu tersebut membayar semampunya.
Selanjutnya, Didi menuturkan, terkadang sadar kedatangannya sangat diharapkan para pelanggan untuk memperbaiki sepatu, sandal dan terkadang tas yang butuh diperbaiki karena belum mampu membeli yang baru.
Lebih lanjut, dia menuturkan, dirinya merasa bersyukur karena dari pekerjaan sebagai tukang jahit keliling merupakan sebagai sampingan sehari mampu mendapatkan penghasilan Rp 100 ribu sampai dengan Rp. 200 ribu.
Tambahan penghasilan yang dinilai cukup disela kesibukan menekuni pekerjaan utama sebagai petani yang menanam padi dan cabai bersama sang istri tercinta di desanya.
Baca Juga : Sering Makan Korban, Inilah Kisah Mistis Pencari Ikan di Sungai Brantas Tulungagung
”Untuk beras, Alhamdulillah kami tidak pernah pernah membeli karena hasil panen sawah meskipun tidak terlalu luas cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” ungkap Didi mengakhiri wawancara.