'Kreatif tanpa batas'. Istilah yang akrab di telinga banyak orang inilah yang coba ditembus oleh kelompok anak muda di Jombang. Kreasi yang dibuat berupa dompet lukis tatto dengan memanfaatkan bahan kulit sapi bekas.
Seperti kelompok pemuda yang menempati rumah sederhana di Desa Cangkringrandu, Kecamatan Perak ini. Mereka terlihat sibuk mengerjakan kreasinya. Ada yang sibuk memotong lembaran kulit sapi, ada juga yang terlihat menggambar dan menjahit bahan kulit. Lembaran kulit sapi ini bukan lah baru, melainkan limbah sisa produksi pabrik.
Baca Juga : Komunitas di Jombang Ini Bagikan Besek untuk Kurangi Penggunaan Plastik di Hari Raya Kurban
Ternyata, lembaran kulit sapi ini merupakan bahan dasar untuk mereka buat dompet kulit. Namun, dompet yang dibuatnya ini berbeda dengan lainnya. Mereka menyebutnya dompet kulit tatto.
"Ini proses produksi dompet kita. Kita biasanya sebut ini dompet tatto, karena semuanya dikerjakan tangan. Jadi kita bagi tugas," kata salah satu anak muda di situ, Santos (28).
Sedikitnya ada 4 anak muda yang terlihat sibuk membuat dompet kulit tatto. Mereka ini tergabung dalam komunitas IGD. Masing-masing orang dibagi tugas dalam mengerjakan dompet kulit tatto ini.
Dua orang bertugas untuk mengukur dan memotong lembaran kain kulit sapi. Kemudian, satu orang lagi bertugas untuk menjahit bahan kulit yang sudah terpotong rapi, hingga membentuk sebuah dompet.
Nah untuk seorang lagi, khusus bertugas untuk membuat pola gambar pada dompet yang sudah dijahit tadi. Untuk teknik menggambar, Santos memanfaatkan mesin tatto yang biasanya digunakan menggambar di kulit manusia atau tatto kulit. "Menampilkan pola gambar, ya awalnya digambar pola dulu pakai sket bolpoint. Kemudian baru digambar dengan jarum yang ada di mesin tatto," ujarnya.
Baca Juga : Target Bentuk Lingkungan Khusus, LSM Edellweis Gelar Seminar Inklusi
Dompet kulit tatto buatan Santos dan teman-temannya ini, terbilang cukup detil. Pola gambar yang dibuat menyerupai aslinya. Biasanya, gambar-gambar yang dibuat berupa karakter tokoh, lambang komunitas, hingga karakter singo barong khas Bali. "Intinya kita bisa custom apapun gambarnya kalau pesanan. Paling banyak sih gambar tokoh dan motor kalau pesanan," terang Santos.
Dikatakan Santos, dia biasanya memproduksi sesuai pesanan. Pesanan datang dari Jawa hingga Bali. Harganya pun cukup terjangkau, dari segi ukuran karya seni. Mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu, menyesuaikan model dompet dan tingkat kesulitan pembuatannya. "Kalau ada yang bilang mahal, ya lumrah. Ini semua dibuat manual dengan tangan," pungkasnya.(*)