Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Ribuan Pendekar PSHT Kepung PN Jember di Tengah Pandemi Covid-19

Penulis : Moh. Ali Mahrus - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

17 - Jun - 2020, 23:26

Placeholder
Sebagian anggota perguruan silat saat di depan pintu masuk PN Jember (foto: Moh. Ali Makrus / JatimTIMES)

Pengadilan Negeri (PN) Jember, Rabu  (17/6/2020) dikepung ribuan pendekar dari perguruan pencak silat. Ribuan pendekar dengan pakaian serba hitam ini memenuhi jalan Kalimantan di depan PN Jember, bahkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, polisi menutup akses jalan yang ada di depan kampus Universitas Jember (Unej) ke jalur alternatif.

Dikepungnya PN Jember ini, bersamaan dengan sidang kedua pengeroyokan terhadap Eko yang juga salah satu anggota perguruan silat di Jember yang jadi korban pengeroyokan pada Februari lalu. 

Baca Juga : Kepala Bappeko Pemkot Surabaya Diduga Manfaatkan Wabah untuk Kampanye

“Kedatangan anggota PSHT ini secara spontan, karena mereka melihat ada perlakuan yang berbeda, dimana pada saat kejadian dulu, ada serangan balasan dari perguruan lain kepada PSHT, dan saat dilaporkan ke polisi, tidak ada respon, sehingga mereka kecewa, dan sekarang melakukan aksi solidaritas mendukung saudaranya yang duduk di kursi pesakitan,” ujar Mambaul Maarif Penasehat Hukum dari PSHT.

Menurut Mambaul, jika pada perlakuan yang sama juga diberlakukan kepada perguruan yang melakukan serangan balasan, pihaknya yakin anggota PSHT tidak akan datang ke PN Jember secara beramai-ramai. 

“Kedatangan mereka ini kan karena merasa hanya PSHT yang diperlakukan beda, coba sama-sama diproses, saya yakin tidak akan seperti ini,” beber Mambaul.

Meski demikian, Mambaul memastikan jika pada sidang minggu depan yang agendanya pembacaan tuntutan, ‘pengepungan’ seperti hari ini tidak ada. “Insya Allah pada sidang minggu depan, mereka tidak akan seperti ini, karena tadi majelis hakim juga meminta agar pengerahan massa seperti sekarang tidak terjadi lagi,” ujar Mambaul.

Mambaul juga meyakinkan, bahwa seluruh perguruan silat di Jember saat ini bersatu, dan mendukung upaya hukum yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tujuannya untuk mencoreng masing-masing perguruan silat.

“Kita semua sudah sepakat bahwa proses hukum terhadap oknum merupakan tindakan pribadi, dan antara PSHT dengan Pagar Nusa juga tidak ada masalah, begitu juga dengan perguruan silat lainnya, kita semua sepakat menjaga kedamaian,” beber Mambaul.

Baca Juga : Diputus Tidak Netral dan Bersalah, Camat di Jember Gugat Bawaslu dan KASN

Dari pantauan media ini, sidang yang tertutup ini dijaga oleh aparat kepolisian dari Polres Jember, puluhan personel berseragam berjaga-jaga di pintuk masuk gerbang PN. Warga yang tidak memiliki kepentingan dilarang masuk ke halaman PN.

Selain itu, beberapa petugas berpakaian preman juga tersebar, meski tidak ada pembubaran dari pihak kepolisian, pengepungan ini berakhir tertib saat ribuan anggota PSHT meninggalkan halaman PN Jember. 

Seperti diberitakan sebelumnya pada Februari lalu, Eko Suwito (35) salah satu perguruan silat dari Pagar Nusa menjadi korban pengeroyokan orang tak dikenal saat sedang melakukan kenaikan tingkat perguruan silatnya. Akibat dari kejadian ini Eko mengalami gegar otak. (*)


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Moh. Ali Mahrus

Editor

Sri Kurnia Mahiruni