MALANGTIMES - Tidak terdeteksi dengan baik bagaimana perkembangan tarot reader di Kota Malang. Tidak jelas juga sejak kapan tarot reader mulai masuk ke "Kota Seribu Taman" ini. Hanya, menurut salah satu pegiat tarot di Kota Malang Lutfi AMC, tercatat komunitas tarot mulai ada di Kota Malang sejak 2007 lalu.
Baca Juga : Tiga Tenaga Kesehatan Positif Covid-19 di Kota Malang Sembuh
Komunitas ini bernama Orhacles. Orhacles adalah transformasi punggawa-punggawa House of Tarot yang lebih dulu berdiri di Yogyakarta tahun 2005. Komunitas yang didirikan Om Anton Kentang ini memiliki 25 tarot reader andal dengan berbagai kegiatan. "Sayangnya Orhacles sudah nggak kedengaran lagi gaungnya setelah ditinggal Mas Kentang ke Bali," ujar Lutfi.
Lutfi mengisahkan, tarot reader di Kota Malang tidak berani menampakkan diri lantaran belum kuat mental akan kritikan-kritikan para ahli agama. "Akhirnya mereka jalan sendiri-sendiri sekarang dan nggak berani show off," ucapnya.
Belum lama belakangan, komunitas tarot di Kota Malang didorong lagi oleh komunitas tarot Indonesia Deddy Darmawan. Dan akhirnya berdirilah Arek Tarot Orhacle Malang (ATOM) yang beranggotakan Raden Ronald, Cupang, Elma, Lutfi, Reza, Retno dan Piti.
Ketujuh anggota ini kerap melakukan gathering di sebuah kafe untuk saling berbagi. Tidak hanya itu. Mereka juga sering melakukan free reading tarot di hari tertentu di tempat mereka biasa bertemu. Rencananya, dalam waktu dekat ATOM akan membuat channel TV khusus tarot dan konsultasi tarot online.
Lutfi sempat menuturkan betapa tarot reader Kota Malang tidak memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Sebab, dalam setiap praktik membaca tarotnya, mereka kerap menuai kritik dari banyak pihak.

Meski begitu, masing-masing anggota tetap berkiprah sebagai konsultan psikologis dengan media tarot. Klien yang datang pun beragam, mulai dari mahasiswa dengan permasalahan studinya, pengusaha, hingga pejabat.
"Kami sebagai tarot reader lebih mengarahkan mereka yang berkonsultasi dengan mengambil celah psikologis mereka. Sama sekali tidak ada unsur mistis karena kami memang fokus pada tarot psikologi," ungkap Lutfi.
Baca Juga : Tanggap Covid-19, Fraksi PKS DPRD Kota Malang Bagikan Ratusan APD ke Petugas Medis
Lutfi cs bertindak sebagai konselor dengan menyugesti klien dengan solusi terhadap permasalahan yang sedang mereka alami. "Kami ingin membantu masyarakat Malang yang memiliki masalah dengan solusi dari kemungkinan-kemungkinan yang tergambar di kartu tarot," jelas alumnus Universitas Brawijaya ini.
Banyaknya mahasiswa, pekerja, pengusaha dan pegawai pemerintahan di Kota Malang membuat ATOM ingin terus berkiprah dan menjadi salah satu bagian dari perubahan di Kota Malang.
Nah, itulah kesaksian dari para praktisi tarot di Kota Malang. Lalu bagaimana dengan mereka yang pernah mencoba mencari solusi dari kartu tarot? Nantikan ulasannya di seri berikutnya hanya di MalangTIMES.com! (*)