MALANGTIMES - Kabupaten Malang sejak lama telah terkenal dengan rangkaian wisata pantainya yang terletak di wilayah Malang Selatan. Walau belum maksimal terbangun infrastruktur dan kultur wisatanya secara integral, keelokan pantai di Kabupaten Malang tidak diragukan lagi.
Pesonanya bahkan telah membuat berbagai pihak di bidang pariwisata yang tergabung dalam tim seleksi Anugerah Pesona Indonesia (API) menobatkan salah satu wisata pantai yang dijuluki Raja Ampat-nya Jawa, yaitu Pantai Tiga Warna di Sumbermanjing Wetan, menjadi nominasi 10 wisata bersih terpopuler (Most Popular Cleanliness) 2017.
Baca Juga : Hari ke 2 Proses Pencarian Pendaki Hilang karena Kesurupan, Puluhan Personel Dikerahkan
"Di tahun kedua API, baru pariwisata kita terendus mereka dan langsung mencuri perhatian dan jadi nominasi. Ayo kita dukung bersama-sama Pantai Tiga Warna jadi juara," ajak Made Arya Wedanthara, kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang, kepada seluruh masyarakat di dalam dan luar Malang, Kamis (01/06).
Pantai Tiga Warna yang berada di Desa Sendang Biru, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, selain menyuguhkan pemandangan indah, spot snorkeling, bentangan pasir berkilauan, dan bebas sampah, juga memiliki keunikan yang tidak dimiliki pantai lainnya.
Keunikan Pantai Tiga Warna yang membedakan dengan pantai-pantai di Wilayah Malang Selatan lainnya seperti Pantai Sendang Biru, Pantai Goa Cina, Pantai Bajul Mati, adalah warna air lautnya yang memiliki tiga warna berbeda. Masing-maaing biru, hijau dan kekuningan yang akan membuat mata setiap pengunjung merasakan sensasi lain berwisata ke pantai.
"Selain pesona dan keunikan tersebut, kebersihan area wisata pantai terjaga dengan baik. Inilah yang membuatnya dinominasikan sebagai objek wisata bersih terpopuler," ujar Made Arya kepada MALANGTIMES.
Kebersihan di dunia pariwisata menjadi harga mati dalam menarik kunjungan wisatawan untuk datang. Menjadi bagian tidak terpisahkan dengan pesona wisatanya sendiri. Apalagi saat ini, pemerintah dan masyarakat semakin sadar atas pentingnya merawat lingkungan hidup untuk menjaga keasrian, keelokan wisata-wisata alam. "Kalau kebersihannya tidak berjalan, maka sebagus apa pun wisatanya, lambat laun pasti akan ditinggalkan orang," ucap Made Arya.
Di Pantai Tiga Warna, kebersihan menjadi prioritas pengelola wisata yang berasal dari unsur masyarakat setempat. Bagi pengunjung pemula, mungkin akan kaget saat di pos masuk karena akan dicek barang bawaannya yang berpotensi sampah. Petugas akan mencatat barang bawaan tersebut secara detail di secarik kertas dan menerima catatan tersebut sebagai cek ulang saat akan pulang nantinya dari lokasi wisata.
Ada denda uang bagi pengunjung apabila barang bawaan berpotensi sampah ternyata saat dicek kembali saat pulang tidak ada. "Kami terapkan sanksi begini agar pengunjung tidak sembarangan buang sampah di lokasi pantai," ungkap salah satu petugas.
Baca Juga : HMI Kisip Brawijaya Salurkan Bantuan APD dan Handsanitizer ke RS Saiful Anwar
Metode yang dilakukan oleh Bhakti Alam sebagai pengelola Pantai Tiga Warna ini ternyata sangat jitu. Area masuk sampai menuju Pantai Gatra sebagai perhentian awal, tidak ditemukan sampah berserakan. Pun, saat dari Pantai Gatra menuju Pantai Tiga Warna.
Cek barang pengunjung berpotensi sampah, denda yang ditegakkan pengelola, serta kuota pengunjung ke Pantai Tiga Warna, berhasil membuat pantai yang dibuka tahun 2014 ini menjadi wisata pantai yang bersih dari sampah.
Maka, layaklah Pantai Tiga Warna masuk sebagai nominasi objek wisata bersih terpopuler dalam ajang API 2017 ini. (*)