Selesai sudah operasi jantung atas Nabila Eka Anggraeni, bocah 4 tahun asal Desa Burno, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Nabila yang nyawanya di ujung tanduk karena Penyakit Jantung Bawaan (PJB) jantung biru berhasil dioperasi di Amrita Hospital, Kochi, India, tanggal 17 November 2018 jam 08.30 s.d. 15.30 WIB.
Kepedulian kepada nyawa Nabila bukan hanya berasal dari anggota Adventure Makelar Surga (AMS) Community selaku komunitas sosial yang menangani Nabila, tapi donatur dari berbagai elemen yang tergabung dalam Lumajang Peduli Nabila (Lupena).
"Total perolehan dana donasi untuk Nabila sebesar 160.775.200 Rupiah. Transfer ke Little Heart Foundation Indonesia untuk subsidi biaya operasi Nabila sebesar 38.000.000 Rupiah," papar Firman Wahyudi, Ketua AMS saat laporan pertanggungjawaban donasi untuk Nabila, di Kedai Kopi Begog, Jumat malam (14/12/2018).
"Sedangkan pengeluaran untuk biaya pengobatan, transportasi dan akomodasi Nabila selama September sampai Desember 2018 sebesar 10.059.700 Rupiah. Dari hasil musyawarah bersama, kami juga menyisihkan untuk persiapan operasi penggantian Condoid sebesar 75.000.000 Rupiah," imbuhnya.
Berdasarkan pertimbangan dan musyawarah sebelumnya, Firman juga menjelaskan bahwa dana persiapan operasi Conduid sebesar 75 juta Rupiah mereka belikan emas murni 24K sebanyak 125gr (Rp.600.000,-/gr, -red.) agar nilainya kelak tetap sesuai ketika digunakan untuk biaya operasi 10 tahun mendatang.
AMS juga telah memberikan 500.000 Rupiah untuk biaya hidup Nabila bulan Desember 2018. Sebesar 37.215.500 juga telah ditransfer ke Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) untuk disalurkan setiap bulan kepada Nabila untuk biaya hidup dan keperluan mendadak selama penanganan pascaoperasi.
Operasi Conduid harus dilakukan untuk mengganti alat bantu jantung yang terpasang di dalam tubuh Nabila, terhitung 10 tahun sejak operasi Nabila dilakukan. Secara berkala Nabila juga harus memeriksakan kondisi jantungnya.
"Saat ini Nabila menjalani perawatan di rumah dengan terus meminum obat selama 1 bulan ke depan. Rencananya Nabila akan melaksanakan kontrol pada 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan setiap 1 tahun dengan biaya minimal 1.000.000 Rupiah setiap kali kontrol," ujarnya.
Keberhasilan AMS membantu Nabila, mendorong seluruh relawan untuk fokus menangani penderita Penyakit Jantung Bawaan di Lumajang. Karena diyakini masih banyak Nabila-Nabila lain yang masih belum tersentuh karena keterbatasan ekonomi.
"Sementara yang sudah masuk list kami ada 8 penderita PJB di Lumajang. Yang menjadi sasaran selanjutnya adalah Zahdan, usia 4 tahun, yang siap kami berangkatkan ke rumah sakit yang sama di India dengan asumsi biaya 50-60 juta Rupiah," tandas Firman.