MALANGTIMES - Topeng Malangan, topeng asli asal Malang tentu sudah dikenal secara nasional. Topeng dengan bentuk khas ini, banyak dipakai pada tari topengan di berbagai daerah dan banyak di koleksi oleh masyarakat karena memang mempunyai daya tarik dan nilai seni tinggi.
Namun, mungkin hingga saat ini belum banyak yang tahu siapa pembuat, perintis dan pengagas topeng malangan ini.
Baca Juga : Mokong Keluyuran Malam Hari, Warga Jalani Rapid Test Covid-19 di Tempat
Latar belakang ini yang menjadikan alasan bagi tiga orang pelopor keberlangsungan dan kelestarian seni khususnya seni topeng malangan yakni Yudit pradananto, Drs.Roby hidayat dan Muhammad Nasai menggelar acara Temu Topeng di Kelurahan Polowijen, Minggu (30/10/2016).
Kegiatan ini bertujuan mengenalkan pembuat topeng Malangan pertama dan sekaligus menetapkan situs budaya makam dari pembuat topeng malangan yang pertama yaitu Mbah Reni yang dikemas dalam tema Temu Topeng #1.
Yudit pradananto salah satu pengagas acara Temu Topeng yang digelar menjelaskan selama ini memang belum banyak masyarakat yang tahu siapa pembuat topeng malangan ini.
"Mbah Reni sendiri merupakan pembuat topeng Malangan pertama kali, ia juga pengukir, penari" terang Yudit.
Topeng yang dibuat oleh Mbah Reni sendiri dibawa turun temurun oleh beberapa orang setelah Mbah Reni meninggal.
"Yang pertama dibawa Mbok Ndari anak Mbah Reni, lalu dibawa Pak Sangke yang merupakan pengusaha rotan di Polowijen. Setelah ia meninggal lalu dibawa Pak Joko (Sopir Pak Sangke) sampai tahun 2011 akhirnya bertemu dengan saya,"beber Yudit.
Baca Juga : Usul Pemakaman Nakes Covid-19 di TMP & Anugerah Bintang Jasa Berujung Bully untuk Ganjar
Ditambahkan, ia mengaku akan sangat senang hati jika Pemerintah Daerah berkenan merawat topeng itu.
"Selama ini Topeng Malangan ini lebih dominan di Kabupaten Malang. Padahal, pembuatnya di sini (Kota Malang, red)," jelasnya.
"Setelah saya woro-woro (pengumuman, red), masyarakat jadi tahu pembuat pertamanya lalu berinisiatif mengadakan acara ini," tambahnya.
Acara ini sendiri, lanjut Yudit, nantinya juga akan digelar kegiatan yang sama secara berkelanjutan yakni Temu Topeng 2, 3 dan seterusnya dengan mengandeng Dinas Pariwisata Kota Malang
