MALANGTIMES- IKIP Budi Utomo (IBU) Kota Malang menggelar Wisuda Sarjana S1 sebanyak 1156 wisudawan dan Pascasarjana S2 sebanyak 29 wisudawan tahun akademik 2016-2017 bertempat di Kampus C Jl. Citandui No.46, Purwantoro, Blimbing, Kota Malang.
Gelaran wisuda tersebut diikuti oleh wisudawan yang berasal dari Prodi Matematika, Prodi Olahraga, Bahasa Inggris serta Sosiologi dan Biologi yang dibagi menjadi dua sesi.
Dalam prosesi tersebut yang bertugas melantik secara simbolis memindahkan kincir toga para wisudawan adalah Dekan FPIS (Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial) Yulinta Pujiharti dan Dekan FPIEK (Fakultas Pendidikan Ilmu Eksakta dan Keolahragaan).
Ada yang istimewa dalam wisuda kali ini karena prosesinya mempunyai konsep berbeda dengan prosesi wisuda tahun sebelumnya. Kali ini prosesi wisuda lebih menonjolkan sisi entertaiment, kegembiraan dan pengemasan acara disusun sedemikian ringkas.
Dengan waktu yang tidak berlarut- larut lama tersebut ditujukan agar tidak membuat wisudawan dan para wali jenuh dan dan beranjak meninggalkan tempat.
"Acaranya dibikin sesingkat mungkin, namun tetap bermakna dengan dibantu dua dekan, biasanya kan wisuda itu terkesan ceremonial yang memakan waktu lama. Namun kali ini wisuda tidak membutuhkan waktu lama dan bisa selesai pukul 10.00 Wib biasanya wisuda kan lama bahkan sampai jam satu atau dua," ucap Ketua Panitia Wisuda, Rianto.SPd.MPd.
Ia menuturkan dengan wisuda yang tidak memakan waktu lama ini, pastinya akan membuat wisudawan nyaman, sehingga prosesi sakral ini bisa terkenang. Para peserta juga mengikuti acara sampai selesai.
Dalam prosesi wisuda juga ada hal yang menarik yakni, ada beberapa wali siswa juga para petugas paduan suara dan petugas yang lainnya yang menggunakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia seperti Papua, Maluku, Sumatera, Jawa, Kalimantan dan lainnya.
"Ini memang mencerminkan IBU sebagai kampus yang sangat menjunjung tinggi budaya, khususnya budaya Indonesia serta menjadi daya tarik bagi semua daerah untuk menjalani pendidikan di IBU," urainya.
Ia menambahkan, dengan adanya banyak jenis suku akan tercipta interaksi sosial antar etnis daerah yang kemudian menjadi proses adaptasi dan akulturasi budaya di Kota Malang.
Rianto sendiri berharap, kedepan acara serupa akan dibuat lebih menarik lagi dengan tambahan-tambahan sesuatu hal yang menarik dan lebih berkesan.
"Selanjutnya kedepan kami akan membuat konsep acara menjadi berbeda agar lebih berkesan bagi wisudawan yang nantinya akan membuat masyarakat lebih mengenal Kampus IBU," pungkasnya.
