Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Wayang Krucil Riwayatmu Kini

Penulis : Nana - Editor : Redaksi

28 - Aug - 2016, 15:29

Wayang krucil yang kini semakin redup ditelan zaman. Keberadaan dan eksistensinya semakin tenggelam oleh derasnya modernisasi (Foto : Nana/MalangTIMES)
Wayang krucil yang kini semakin redup ditelan zaman. Keberadaan dan eksistensinya semakin tenggelam oleh derasnya modernisasi (Foto : Nana/MalangTIMES)

MALANGTIMES - Mendengar nama Wayang krucil bisa jadi banyak orang yang tidak mengetahuinya. Kesenian Wayang Krucil memang tidak sepopuler Wayang Kulit ataupun Wayang Golek, meskipun pernah mengalami masa keemasannya di Malang yaitu tahun 1960. Sejaman dengan Topeng Malangan dari Pakisaji dan Wayang Kulit Purwa.

Pada puncak kejayaannya, Wayang Krucil tersebar hampir di seluruh daerah. Bermula dari Kabupaten Nganjuk, lalu ke Kabupaten Kediri, dan menyebar hingga kawasan Kabupaten Malang.

Baca Juga : Kisah dr Tirta, Influencer dan Relawan Corona: Gue Nangis, Drop Prof Iwan Tewas dan Janji Teruskan Legacy-nya

Konon, wayang krucil adalah bagian warisan Sunan Kalijaga sebagai medium dakwah dalam menyebarkan agama Islam ke masyarakat. 

“Cerita yang dipakai dalam wayang krucil umumnya mengambil dari zaman Panji Kudalaleyan di Pajajaran hingga zaman Prabu Brawijaya di Majapahit. Namun, tidak menutup kemungkinan wayang krucil memakai cerita wayang purwa dan wayang menak, bahkan dari babad tanah jawa sekalipun,”kata  Arbai, tokoh masyarakat Dukuh Wiloso, Gondowangi .

Lanjutnya, dari sisi cerita,  Wayang Krucil mengambil beberapa sumber, diantaranya cerita yang berkaitan dengan Kerajaan Kediri.

Seperti kisah Panji Semirang Panji Asmara Bangun, Candra Kirana, atau 'sempalan seperti Lakon Lembu Amiluhur Krido.

Cerita rakyat tentang perlawanan kepada Belanda juga diangkat. Atau, cerita lain seputar Walisongo dan pendirian Kerajaan Islam Demak.

Bahkan ada juga cerita dari Serat Menak yang diadaptasi dari Persia yang berkaitan dengan perkembangan agama Islam.

Namun, untuk penamaan tokohnya sudah diadaptasi. Sang Dalang juga bisa mengambil sumber cerita sendiri yang dikenal sebagai Lakon Carangan.

“Wayang Krucil tak sekadar benda pementasan seni, namun juga mempunyai nilai-nilai budaya yang tinggi. Sekaligus berperan sebagai media hiburan rakyat yang sarat dengan muatan sejarah, aspek moral dan etika,”kata Arbai.

Bahkan di Dukuh Wiloso, Desa Gondowangi kecamatan Wagir, wayang krucil merupakan benda pusaka yang dianggap sakral oleh masyarakat sekitar. 

Baca Juga : Kecamatan Bumiaji Mulai Kondusif, Berikut Potret Kondisi Terkini

“Pementasan  wayang krucil hanya dalam upacara Syawalan (setiap minggu awal bulan Syawal) setahun sekali.  Kesakralannya terwujud dalam upacara pagelaran yang harus disertai sesajen khusus, dan dibacakan mantra oleh Mbah Saniyem, selaku pemilik turun temurun wayang,”terang Arbai.

Keberadaan wayang krucil sekarang ini seperti telah ditelan jaman. Posisinya semakin tergusur dengan membanjirnya kebudayaan modern.

Bahkan pementasannya pun sulit dijumpai, kecuali dalam acara-acara ritual yang terkait dengan bersih desa dan nadar seperti di Wiloso, Gondowangi, Kecamatan Wagir.

Menurut Danis Setyo, Kepala Desa Gondowangi, saat ini Wayang Krucil hanya tersisa beberapa saja. Salah satunya, Wayang Krucil milik Paguyuban Mardi Laras di Desa Garu, Kecamatan Baron, sekitar 15 kilometer sebelah timur Kabupaten Nganjuk.

Lainnya, Wayang Krucil milik Mbah Yem/Pak Jain di Dukuh Wiloso, Desa Gondowangi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. 

“Wayang Krucil yang ada di Desa Gondowangi menjadi satu-satunya  yang paling lengkap dengan jumlah 75 buah, meski yang 3 buah dalam kondisi rusak. Sedangkan di desa Garu Kabupaten Nganjuk, kondisinya tidak lengkap namun gamelan aslinya masih terawat. Sedangkan di desa lainnya, Wayang Krucil sudah punah dan tak memiliki pewaris lagi,” pungkasnya.


Topik

Peristiwa Wayang-Krucil Budaya-Daerah Kabupaten-Malang Wayang-Kulit


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Nana

Editor

Redaksi