Program MBG di Kabupaten Malang Tetap Berjalan Meski Libur Sekolah, SPPG Sesuaikan Permintaan
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
Dede Nana
26 - Dec - 2025, 07:30
JATIMTIMES - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap dilaksanakan di seluruh wilayah Kabupaten Malang meskipun saat ini telah memasuki masa libur sekolah bagi setiap pelajar pada semua jenjang pendidikan.
Sekretaris I Tim Satuan Tugas Percepatan Penyelenggaraan Program MBG di Kabupaten Malang Mahila Surya Dewi menyampaikan, bahwa masing-masing Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Malang tetap beroperasi melayani penyaluran MBG ke para pelajar di masa libur sekolah.
Baca Juga : Libur Nataru, Sampah Kota Malang Naik 20 Ton per Hari
Mahila menyebut, jika beberapa daerah lain di Indonesia lebih memilih menghentikan sementara operasional SPPG untuk menyalurkan MBG, di Kabupaten Malang lebih memilih tetap menyalurkan MBG ke para pelajar secara fleksibel atau sesuai dengan permintaan.
"Kalau kebijakan kami di kabupaten, SPPG tetap melayani sesuai dengan permintaan yang ingin dilayani," ungkap Mahila.
Pejabat perempuan yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang ini mengatakan, meskipun layanan MBG tetap diberlakukan, tetapi pihaknya tidak memaksa para pelajar untuk datang ke sekolah untuk mengambil menu MBG.
Sehingga dengan mekanisme yang fleksibel seperti itu tidak merepotkan pelajar, orang tua, guru serta pihak sekolah, ketika program MBG tetap dijalankan meskipun di masa libur sekolah.
"Jadi memang tergantung permintaan. Ada sekolah yang libur, ya sudah libur saja. Tapi ada juga sekolah yang anak-anaknya masih mau masuk hanya untuk ambil, terus pulang ya itu kita persilahkan," jelas Mahila.
Untuk mekanisme pengambilan paket MBG sendiri, para pelajar yang memang berminat dengan paket MBG dapat langsung datang ke masing-masing sekolah untuk mengambil paket MBG.
"Mekanismenya anak-anak tetap ke sekolah. Mereka datang, mengambil ransum, lalu pulang. Tapi tidak semua siswa mau, makanya jumlah penerima MBG fluktuatif tiap hari," jelas Mahila.
Lebih lanjut, Mahila juga memberikan contoh kondisi di salah satu SPPG yang ada di Kecamatan Pagelaran ketika kebijakan penyaluran MBG tetap dilaksanakan sesuai dengan permintaan.
Baca Juga : Momen Nataru, Lonjakan Pengunjung Diprediksi Terjadi di 183 Destinasi Wisata Kabupaten Malang
"Kami sempat sidak ke SPPG di Pagelaran. Dari kuota harian yang dilayani sebanyak 2.700 porsi, karena di masa libur sekolah, itu yang mau dilayani hanya sekitar 510 pelajar," beber Mahila.
Menurut Mahila, penurunan permintaan MBG dari para pelajar tersebut merupakan suatu hal yang wajar. Pasalnya, di masa libur sekolah, banyak pelajar yang memanfaatkan momentum libur sekolah untuk berwisata dan bepergian bersama keluarga.
"Banyak anak-anak itu yang liburan bersama orang tua dan keluarganya. Sehingga tidak memungkinkan datang ke sekolah hanya untuk mengambil MBG," kata Mahila.
Sementara itu, pihaknya menegaskan, kebijakan tetap membuka operasional SPPG untuk menyalurkan MBG secara fleksibel sesuai dengan permintaan agar terserap dan tepat sasaran. Sehingga tidak menimbulkan pemborosan dalam proses pembuatan paket MBG.
"Daripada nantinya mubazir, akhirnya yang dilayani yang memang bersedia dan mau mengambil paket MBG saja," pungkas Mahila.
