Catat! 12 Titik Rawan Macet di Jatim, Selama Nataru
Reporter
Irsya Richa
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
26 - Dec - 2025, 10:19
JATIMTIMES - Lonjakan pergerakan masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) membuat Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Timur meningkatkan kewaspadaan. Sebanyak 12 titik rawan kemacetan telah dipetakan sebagai langkah awal mengantisipasi kepadatan lalu lintas di sejumlah jalur strategis dan kawasan wisata.
12 titik rawan kemacetan yang menjadi fokus pengawasan Dishub Jatim selama Nataru yakni:
Baca Juga : High Season Nataru, Okupansi Vila dan Homestay di Kota Batu Tembus 65 Persen
Kabupaten Pasuruan: Simpang Tiga Mengkreng, kawasan Cimory Prigen, Exit Tol arah Taman Dayu Pasuruan dan Taman Dayu
Kota/Kabupaten Malang: Karanglo dan ruas Tol Pakis.
Kota Batu: Alun-Alun Batu, ruas Jalan Wisata Jatim Park 3, ruas Jalan Wisata Jatim Park 1 dan 2, serta ruas Jalan Wisata Museum Angkut dan Simpang Tiga Bendo.
Kabupaten Banyuwangi: Ruas jalan menuju Pelabuhan Ketapang.
Dari data Dishub Jatim, sekitar 14 juta orang diperkirakan meninggalkan Jawa Timur selama libur Nataru. Sedangkan, jumlah masyarakat yang masuk atau berkunjung ke provinsi ini diprediksi mencapai 16 juta orang, menegaskan Jawa Timur sebagai destinasi liburan, bukan sekadar daerah lintasan.
Lonjakan pergerakan juga didorong meningkatnya penggunaan angkutan umum hingga 17 persen. Bus dan kereta api masih menjadi moda favorit, dengan estimasi penumpang bus mencapai 3,3–3,6 juta orang, sementara penumpang kereta api diproyeksikan melampaui 3,2 juta orang.
Kepala Dishub Jatim, Nyono, mengatakan bahwa peningkatan mobilitas masyarakat berpotensi menimbulkan kepadatan signifikan, terutama di jalur wisata, akses keluar-masuk tol, serta simpul transportasi utama. Kondisi tersebut menuntut kesiapan ekstra dari pemerintah maupun masyarakat pengguna jalan.
“Mobilitas masyarakat secara nasional diperkirakan meningkat 2,71 persen saat Nataru. Khusus Jawa Timur, arus masuk lebih besar dibanding arus keluar, sehingga potensi kemacetan perlu diantisipasi sejak awal,” ujar Nyono.
Baca Juga : Perubahan Alur Parkir Alun-alun Kota Batu Masih Bikin Wisatawan Bingung
Untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas dan transportasi, Dishub Jatim telah menyiagakan ribuan armada, mulai dari 6.300 unit bus, 100 trainset kereta api, 241 trip penyeberangan, 55 kapal laut, hingga sekitar 200 penerbangan di tujuh bandara di Jawa Timur.
Dari sisi pengamanan dan pengaturan lalu lintas, hampir 6.000 personel gabungan dari Dishub provinsi dan kabupaten/kota diterjunkan di 38 daerah. Mereka akan berjaga di posko terminal, bandara, pelabuhan, serta kawasan wisata.
“Penanganan kepadatan dilakukan melalui rekayasa lalu lintas bersama kepolisian, pemasangan rambu portable, traffic cone, water barrier, serta penebalan petugas di titik-titik krusial,” jelas Nyono.
Selain itu, Dishub Jatim telah mengintensifkan ramp check sejak November lalu, khususnya terhadap bus pariwisata. Pemeriksaan difokuskan pada sistem pengereman, lampu kendaraan, hingga kelengkapan keselamatan, menyesuaikan kondisi musim hujan. Masyarakat juga dapat memanfaatkan 29 Terminal Tipe B di seluruh Jawa Timur sebagai rest area gratis.
“Kami mengimbau masyarakat untuk menjaga kondisi fisik dan tidak memaksakan perjalanan. Manfaatkan terminal untuk beristirahat demi keselamatan bersama,” tutup Nyono.
