High Season Nataru, Okupansi Vila dan Homestay di Kota Batu Tembus 65 Persen
Reporter
Prasetyo Lanang
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
26 - Dec - 2025, 10:10
JATIMTIMES - Arus wisatawan yang mulai berdatangan di Kota Batu jadi angin segar bisnis akomodasi. Memasuki high season Natal dan tahun baru (Nataru), okupansi vila dan homestay Kota Batu mencapai 65 persen. Hingga pergantian tahun, angka keterisian diprediksi akan terus meningkat.
Ketua Organisasi Indonesia Homestay Association (IHSA) Kota Batu Natalina menyebut, dari akumulasi itu angka keterisian vila cukup variatif. Bahkan, beberapa anggota di antaranya mengaku sudah penuh terpesan.
Baca Juga : Perubahan Alur Parkir Alun-alun Kota Batu Masih Bikin Wisatawan Bingung
Hal tersebut menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat untuk menginap di vila. "Prediksi kami akan terus naik mulai hari ini (kemarin), utamanya di atas tanggal 25 Desember," ujar Natalina saat dihubungi, belum lama ini.
Ia mengungkapkan, angka okupansi tidak bisa melonjak drastis karena berbagai persoalan. Seperti belum berakhirnya hari kerja efektif beberapa hari lalu. Meski pelajar sudah memasuki masa libur, namun banyak orang tuanya yang masih kerja.
"Mereka memilih memesan penginapan usai cuti ditetapkan. Selain itu, faktor cuaca juga mempengaruhi minat wisatawan," tambahnya.
Cuaca di Kota Batu yang kurang menentu membuat wisatawan cenderung menunggu dan mempertimbangkan kondisi tersebut. Mereka membaca peluang baik untuk berlibur tanpa terkendala cuaca ekstrem.
Menurutnya, wisatawan saat ini juga cukup pemilih dalam menentukan tempat menginap. Utamanya dari segi fasilitas. Mereka cenderung memilih fasilitas yang lengkap seperti tersedianya kolam renang di area vila maupun homestay.
Baca Juga : Natal: Arus Tol Malang-Pandaan Membludak, Ribuan Kendaraan Melintas per Jam
Natalina mengaku sepakat untuk tak menarik room rate yang terlalu tinggi. Rata-rata kenaikan harga kamar dipastikan di bawah 100 persen. Sehingga, wisatawan masih bisa menjangkau di tengah melemahnya daya beli masyarakat.
Ia mengamati, wisatawan saat ini juga membatasi anggaran liburan. Di mana mayoritas angka reservasinya yang didominasi hanya satu malam saja. Berbeda jika tahun-tahun sebelumnya hingga lebih dari semalam.
Natalina menduga, pembatasan anggaran wisatawan untuk persiapan kebutuhan lain. Seperti persiapan ramadhan dan lebaran yang akan jatuh dalam waktu dekat. "Termasuk biaya pendidikan menjadi prioritas di awal tahun nanti," tandasnya.
