Kecamatan Tematik jadi Strategi Baru Pembangunan Daerah, Bupati Situbondo Tegaskan Penguatan Peran Camat
Reporter
Wisnu Bangun Saputro
Editor
A Yahya
25 - Nov - 2025, 08:21
JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten Situbondo kembali menegaskan arah kebijakan pemerintahannya yang memfokuskan pembangunan pada level desa. Hal ini disampaikan dalam agenda pengumpulan para camat dan sekretaris camat yang digelar sebagai bagian dari penguatan peran kecamatan dalam pembangunan daerah.
Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo atau akrab disapa Mas Rio menyatakan, kecamatan harus menjadi tulang punggung pembangunan karena desa adalah pusat pertumbuhan dan permasalahan yang paling nyata.
Mas Rio menuturkan bahwa persebaran penduduk terbesar berada di desa-desa, begitu pula persoalan kemiskinan yang paling dominan juga berada di wilayah pedesaan. Karena itu, ia menilai pembangunan tidak lagi berada di pusat kota, melainkan harus dimulai dari desa dengan penguatan peran kecamatan sebagai ujung tombak.
“Pembangunan itu bukan lagi di kota, tapi di desa-desa. Persoalan kemiskinan terbesar itu di desa. Maka tulang punggungnya adalah kecamatan,” tegas Mas Rio, Selasa (25/11/2025) usai memberikan pengarahan kepada seluruh camat dan sekretaris camat se kabupaten Situbondo di Kantor Pemda setempat.
Sebagai langkah konkret, Mas Rio melakukan reorganisasi peran kecamatan agar lebih optimal dalam menjalankan tugas. Ia membuka kesempatan bagi para camat untuk mengajukan penguatan struktur tim jika dinilai masih kurang memadai. Begitu pula jika anggaran dirasa tidak cukup, camat dipersilakan mengusulkan tambahan sesuai kebutuhan program pembangunan.
Ia juga menekankan bahwa setiap kecamatan harus memiliki fokus tematik sesuai potensi wilayah masing-masing. Konsep ini dinilai penting agar setiap kecamatan memiliki identitas pembangunan yang jelas dan mampu menggerakkan ekonomi secara berkelanjutan.
Mas Rio memberikan contoh, Kecamatan Kapongan yang memiliki sumber air artesis dinilai sangat potensial dikembangkan sebagai pusat perikanan darat. Sementara Besuki diarahkan untuk mengolah sampah menjadi sumber ekonomi baru.
Di kawasan pegunungan seperti Sumbermalang dan Arjasa, Mas Rio menekankan pentingnya penguatan sektor pertanian, termasuk melalui pengembangan komoditas bernilai tinggi seperti kapulaga dan jahe.
“Di Sumbermalang dan Arjasa basisnya adalah pertanian. Kita harus genjot bagaimana mereka bisa mengentaskan kemiskinan melalui bertani kapulaga, jahe, dan komoditas lainnya,” ujarnya.
Baca Juga : Operasi Zebra Semeru 2025, Polresta Malang Kota Intensifkan Edukasi dan Bagikan Ratusan Helm Gratis
Selain penguatan program, Bupati Mas Rio juga menegaskan aspek kedisiplinan dan keberadaan camat di wilayahnya. Ia mewajibkan seluruh camat untuk standby 24 jam di rumah dinas, karena menurutnya tugas pelayanan masyarakat tidak lagi sekadar 24 jam, tetapi “25 jam”.
Dengan tegas ia menyampaikan bahwa camat harus selalu siap saat masyarakat membutuhkan. “Kalau ada camat yang tidak ada di Rumah Dinas, laporkan ke saya,” tegasnya.
Sementara itu lanjut Mas Rio, kecamatan lintasan seperti Panarukan dan Asembagus akan diarahkan pada penguatan sektor transportasi, budaya, dan pariwisata. Mas Rio bahkan telah memerintahkan Camat Panarukan untuk menyiapkan Festival Anyer–Panarukan sebagai agenda tahunan yang mengangkat sejarah jalan legendaris tersebut. “Bupati Serang sudah setuju. Kita ingin festival ini menjadi penghubung sejarah dua daerah sekaligus penggerak ekonomi masyarakat,” imbuhnya.
Melalui kebijakan tematik, disiplin kerja, dan pemberdayaan kecamatan ini, Bupati Situbondo berharap pembangunan desa berjalan lebih cepat, tepat sasaran, dan memberikan dampak nyata bagi pengentasan kemiskinan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.
