Khutbah Jumat: Menyiapkan Amal Saleh Sebelum Ajal Menjemput
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
21 - Nov - 2025, 06:55
JATIMTIMES - Setiap jiwa pasti akan berhadapan dengan kematian. Tidak ada satu pun manusia yang mengetahui kapan waktunya tiba, apakah esok, lusa, atau bahkan beberapa detik ke depan. Karena itu, Islam mengajarkan kita untuk selalu hidup dalam kesiapan, menyambut datangnya ajal dengan membawa amal saleh yang terbaik.
Hidup ini adalah kesempatan singkat yang Allah titipkan agar kita memperbanyak kebaikan, memperbaiki diri, serta memperkuat ketakwaan. Maka pada kesempatan khutbah kali ini, marilah kita renungkan bersama bagaimana mempersiapkan amal saleh sebelum ajal menjemput, agar kita kembali kepada-Nya dalam keadaan yang paling diridhai.
Baca Juga : Kalender Jawa Weton Jumat Pahing 21 November 2025: Hari Baik untuk Bepergian!
Khutbah I
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِهَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ
فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. اما بعـد. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
Jemaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Khatib mengingatkan diri pribadi serta seluruh jamaah untuk terus berupaya meningkatkan kualitas iman dan ketakwaan kepada Allah swt, yaitu dengan menjalankan semua kewajiban-Nya dan menjauhi setiap larangan-Nya.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Kehidupan ini adalah perjalanan panjang yang pada akhirnya akan bermuara pada kematian. Setiap makhluk hidup, manusia, jin, hewan, tumbuhan, dan seluruh yang bernyawa, pasti akan mengalami kematian.
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِ
“Setiap makhluk yang bernyawa pasti akan merasakan mati.”
Ayat ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kematian adalah kepastian yang akan kita temui, kapan pun dan di mana pun, tanpa dapat ditawar atau dihindari. Karena itu, kita harus senantiasa mengingat Allah swt, Dzat yang memberikan kehidupan dan yang juga berkuasa mencabutnya.
Sahabat Ali pernah mengungkapkan bahwa perkara yang paling pasti namun sering luput dari ingatan manusia adalah kematian.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Tahapan awal dari kematian adalah sakaratul maut. Al-Qur’an menggambarkan kondisi ini dengan dua cara. Pertama, dalam Surah Al-Anfal ayat 50:
وَلَوْ تَرَى إِذْ يَتَوَفَّى الَّذِينَ كَفَرُوا الْمَلَائِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَارَهُمْ وَذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ
“Sekiranya engkau (Muhammad) melihat saat malaikat mencabut nyawa orang-orang kafir, niscaya engkau akan melihat malaikat memukul wajah dan punggung mereka sambil berkata: 'Rasakanlah azab neraka yang membakar itu.’”
Kedua, dalam Surah An-Nazi‘at ayat 2:
وَّالنّٰشِطٰتِ نَشْطًاۙ
“Demi (para malaikat) yang mencabut (nyawa orang beriman) dengan lembut.”
Menurut Quraish Shihab, malaikat mencabut nyawa orang beriman dengan kelembutan karena mereka senantiasa beramal saleh. Amal saleh diibaratkan seperti obat bius; meskipun sakaratul maut sangat menyakitkan, orang yang memiliki bekal amal saleh akan merasakan keringanan berkat rahmat Allah.
Ma’asyiral muslimin hafizakumullah, Apa bentuk amal saleh yang dapat kita siapkan sebelum menghadapi kematian? Yang pertama adalah melakukan amal kebaikan semaksimal mungkin.
Selama hidup, kita diajarkan untuk berbuat baik tanpa perhitungan, dengan penuh keikhlasan dan konsistensi. Allah berfirman dalam Surah Al-Mulk ayat 1–2:
تَبٰرَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌۙ الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ
“Maha Suci Allah yang menguasai seluruh kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Dia menciptakan mati dan hidup untuk menguji siapa di antara kalian yang terbaik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.”
Rasulullah saw juga bersabda (HR Abu Hurairah):
فَإِنَّ خَيْرَ الْعَمَلِ أَدْوَمُهُ وَإِنْ قَلَّ
“Sebaik-baik amal adalah yang dilakukan secara terus-menerus meskipun sedikit.”
Dari kedua dalil tersebut, jelas bahwa kita dianjurkan untuk istiqamah dalam beramal. Amal yang terus menerus akan menghadirkan hasil besar di sisi Allah. Namun istiqamah harus disertai dengan keikhlasan dan rasa syukur agar amal tersebut tidak sia-sia.
Jemaah salat Jumat hafizakumullah,
Baca Juga : Profil Hj Hanik Andriani Sosok Istri Wali Kota Malang yang Dicintai
Yang kedua adalah menyiapkan amal yang pahalanya tidak berhenti saat kita meninggal. Amal seperti ini tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri tetapi juga memberi kebaikan berkelanjutan bagi orang lain.
Contohnya adalah sedekah jariyah, menyebarkan ilmu yang bermanfaat, serta membesarkan anak-anak yang saleh sehingga mereka kelak mendoakan kita.
Rasulullah saw bersabda (HR Muslim):
إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ اِنْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ
“Apabila seseorang wafat, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.”
Ma’asyiral muslimin hafizakumullah,
Yang ketiga adalah memperbanyak doa agar diberi akhir kehidupan yang husnul khatimah. Tidak ada seorang pun yang tidak menginginkannya. Salah satu cara untuk meraih husnul khatimah adalah memperbanyak doa dan zikir, terutama membaca kalimat Laa ilaaha illallah, agar kalimat itu pula yang menjadi ucapan terakhir kita.
Rasulullah saw bersabda (HR Abu Dawud):
مَنْ كَانَ آخِرُ كَلاَمِهِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Siapa yang kalimat terakhirnya ‘Laa ilaaha illallah’, maka ia masuk surga.”
Beliau juga menjelaskan bahwa tanda seseorang mendapat husnul khatimah adalah ia diberi taufik untuk terus beramal baik hingga menjelang ajalnya.
(HR Ahmad dan Tirmidzi)
Jemaah salat Jumat hafizakumullah,
Demikian khutbah singkat ini. Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang selalu mengingat-Nya, sehingga iman kita senantiasa bertambah dan kita tetap teguh dalam berbuat kebaikan. Semoga pula Allah memberi kita anugerah wafat dalam keadaan husnul khatimah. Amin Ya Rabbal Alamin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلْ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ، وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى. أعوذ بالله من الشيطان الرجيم.بسم الله الرحمن الرحيم. إنَّ اللهَ وملائكتَهُ يصلُّونَ على النبِيِّ يَا أيُّهَا الذينَ ءامَنوا صَلُّوا عليهِ وسَلّموا تَسْليمًا
اللّـهُمَّ صَلّ على سيّدِنا محمَّدٍ وعلى ءالِ سيّدِنا محمَّدٍ كمَا صلّيتَ على سيّدِنا إبراهيمَ وعلى ءالِ سيّدِنا إبراهيم وبارِكْ على سيّدِنا محمَّدٍ وعلى ءالِ سيّدِنا محمَّدٍ كمَا بارَكْتَ على سيّدِنا إبراهيمَ وعلى ءالِ سيّدِنا إبراهيمَ إنّكَ حميدٌ مجيدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ. اللَّهُمَّ اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَ ذُنُوْبَ وَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا . رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ
عباد الله، ان الله يأمر بالعدل والاحسان وايتاء ذي القربي وينهي عن الفحشاء والمنكر والبغي لعلكم تذكرون فاذكروا الله العظيم يذكركم واسألوه من فضله يعطكم ولذكر الله اكبر
