Gunung Semeru Naik ke Level Siaga, Warga Mulai Memadati Area Evakuasi

Reporter

Binti Nikmatur

Editor

Yunan Helmy

19 - Nov - 2025, 07:34

Petugas gabungan melakukan evakuasi kepada bayi kembar berumur 2 bulan. (Foto: Instagram)

JATIMTIMES - Aktivitas Gunung Semeru masih terus meningkat. Rabu (19/11/2025) sore, Badan Geologi melalui PVMBG resmi menaikkan status Semeru menjadi level III (siaga). Pengumuman itu keluar tepat pukul 17.00 WIB.

Dalam laporan resmi yang diterima JatimTIMES, PVMBG menyampaikan peringatan kepada warga di sekitar lereng Semeru. 

Baca Juga : Gunung Semeru Erupsi Lagi: Ini Sejarah Letusannya dari 1818 hingga 2025

"Izin menginformasi kenaikan Tingkat Aktivitas G. Semeru dari level II (waspada) ke level III (siaga) pada pukul 17.00 WIB dengan rekomendasi sbb:
• Radius 8 km
• Sektoral 20 km Selatan Tenggara
Terimakasih," demikian bunyi keterangan resmi PVMBG.

Kenaikan status ini otomatis membuat seluruh aktivitas warga dalam radius tersebut harus dihentikan. Jalur-jalur yang berpotensi dilalui awan panas dan material vulkanik juga diminta dikosongkan.

Sebelum status Gunung Semeru dinaikkan, petugas gabungan telah gerak cepat. Melalui unggahan Instagram @lumajangsatu, terlihat petugas gabungan yang terdiri TNI, Polri, BPBD, relawan, hingga perangkat desa mengevakuasi warga menggunakan kendaraan patroli. Salah satu petugas terdengar memberi laporan saat mengevakuasi warga rentan.

"Mohon izin untuk evakuasi balita kembar masih berumur 2 bulan, bersama relawan, kepala desa, hingga medis," ucapnya dalam rekaman tersebut.

Evakuasi dilakukan di sejumlah titik yang paling dekat dengan zona bahaya. Warga juga tampak membawa barang seperlunya dan bergerak cepat ke lokasi aman.

Baca Juga : Pantauan Sementara Erupsi Gunung Semeru: Belum Ada Laporan Darurat di Kabupaten Malang

Di video lainnya, tampak warga menunjukkan awan panas guguran (APG) melintas di kawasan Gladak Perak, Pronojiwo. Dalam video tersebut, awan panas tampak menutup jembatan dan area sekitar dengan warna pekat.

PVMBG mencatat amplitudo APG mencapai 34 mm, menandakan aktivitas yang masih sangat tinggi.

Rekaman video lainnya memperlihatkan kondisi serupa juga terlihat di Jalur Piket Nol. Kawasan itu tertutup abu vulkanik tebal hingga membuat suasana berubah gelap total seperti malam hari.