Sambut HUT ke-24 Kota Batu, Pentas Padhang Bulan Suguhkan Pertunjukkan Kolaborasi Perkusi dan Wayang Kulit
Reporter
Prasetyo Lanang
Editor
Nurlayla Ratri
08 - Oct - 2025, 08:50
JATIMTIMES - Megahnya pertunjukkan kolaborasi perkusi dan wayang kulit tersaji di Amphiteater Sendratari Arjuna Wiwaha Jalan H Sutan Hasan Halim, Kelurahan Sisir, Kota Batu, Selasa (7 Oktober 2025) malam. Pertunjukkan tersebut menjadi suguhan spesial Pentas Padhang Bulan menyambut Hari Jadi ke-24 Kota Batu.

Aksi atraktif pembuka dari sejumlah kelompok seni menandai mulainya pentas malam kemarin. Pertunjukan dimulai sekitar pukul 19.30 WIB dengan hentakan perkusi yang sukses menarik perhatian penonton.
Baca Juga : Pelaksanaan MBG di Jatim Dekati 50 Persen, BGN Wajibkan SPPG Kantongi SLHS
Sejumlah sanggar dan seniman turut ambil bagian dalam pentas tersebut. Di antaranya Ganttaka, Blenggur Company Percussion, B3 Ilustralektrical Percussion, Sanggar Surya Laras, Sanggar Sekar Amertani, Ki Rafi Nyoto Suryo Darsono, Mas Dalang M. Rafiddias Aufa, Dewa Tyuphan, Shindu Mahasmara, Adhikari Wisanggeni, dan Senapati Mudha Nuswantara.

Operator Lapangan Pentas Padhang Bulang Sendratari Arjuna Wiwaha Luhur Ayom Pamungkas mengatakan, Pentas Padhang Bulan pada kali ini menjadi suguhan spesial yang mengeksplorasi dan mengombinasikan beberapa kesenian khas Kota Batu.
"Pentas kali ini menjadi rangkaian pertunjukkan perkusi yang kita kolaborasi dengan wayang, yakni wayang kulit," kata Ayom.
Menurut dia, wayang kulit sengaja ditampilkan sebagai salah satu kesenian yang terus dilestarikan. Yang mana, meski punya pakem budaya, namun para senimannya terus adaptif dengan perkembangan dan berinovasi untuk menyuguhkan pertunjukkan yang bisa dinikmati semua kalangan. Termasuk kaum muda saat ini.

Dikatakannya, cerita-cerita wayang kulit memiliki filosofi mendalam bahkan di setiap karakternya, serta kisah-kisah menarik yang dibawakan. Dalam pentas Padhang Bulan, wayang ditampilkan pada dua layar di atas panggung amfiteater dan mampu dipadukan dengan musik dari perkusi.
"Yang diangkat mengisahkan Semar, dan bagaimana keangkaramurkaan dikalahkan oleh kebaikan. Kisahnya Rahwana dan Rama Wijaya," terangnya.

Pertunjukan di Amfiteater Arjuna Wiwaha malam tadi disaksikan oleh puluhan penonton dari berbagai kalangan. Di mana pertunjukkan spesial ini bisa disaksikan tanpa dipungut tiket masuk alias gratis. Ayom menyebut, ada sekitar enam sanggar atau kelompok seni yang dilibatkan.
Baca Juga : Jadwal Puasa Ramadan 2026: Versi Muhammadiyah, NU, dan Pemerintah
Ia menambahkan, melalui pentas, para seniman juga berharap agar pergerakan seni budaya terus lestari. Salah satunya dengan adanya pertunjukkan-pertunjukan serupa setiap bulannya yang digawangi oleh Pemkot Batu.
"Di hari hari ulang tahun (HUT) ke-24 Kota Batu ini diharapkan terus berkembang seni budaya. Salah satunya harus didukung dengan pentas-pentas semacam ini. Setidaknya setiap bulan ada gelaran pertunjukkan yang bisa mewadahi para pelakunya untuk berekspresi," imbuhnya.(Adv)