10 Sekolah di Kota Malang Dapat Anggaran Rp 2,4 Miliar untuk Rehabilitasi Gedung Tahun Ini
Reporter
Riski Wijaya
Editor
Nurlayla Ratri
01 - Oct - 2025, 07:12
JATIMTIMES - Sebanyak 10 sekolah di Kota Malang akan menjalani rehabilitasi pada tahun 2025. Untuk mendukung program tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang mendapat tambahan anggaran sebesar Rp 2,4 miliar. Langkah ini sekaligus menegaskan komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui perbaikan sarana dan prasarana.
Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Disdikbud Kota Malang, Muflikh Adhim, menjelaskan bahwa program rehabilitasi ini bukan hanya sebatas perbaikan fisik, melainkan juga bagian dari peningkatan mutu layanan pendidikan. Ia menegaskan, kondisi sekolah yang layak dan aman akan berdampak besar terhadap kenyamanan belajar siswa maupun kinerja guru. Dari 10 sekolah yang akan diperbaiki, empat di antaranya masuk kategori rusak berat.
Baca Juga : KUA-PPAS Disahkan, DPRD Kota Malang Sepakat PAD 2026 Ditambah Rp 26 Miliar
“Tambahan alokasi Rp 2,4 miliar ini memang difokuskan untuk 10 sekolah yang membutuhkan perbaikan mendesak. Dari jumlah itu, ada empat sekolah yang masuk kategori rusak berat sehingga harus diprioritaskan,” terang Adhim, Rabu (1/10/2025).
Empat sekolah prioritas tersebut meliputi SDN Tlogomas 2, SDN Kesatrian 1, SDN Ciptomulyo 2, serta dua SMP yakni SMPN 10 dan SMPN 4 Kota Malang. Kerusakan yang ada cukup parah, mulai dari atap bocor, ruang kelas tidak layak pakai, hingga sarana penunjang kegiatan belajar yang rusak. Dari total dana tambahan, sekitar Rp 674 juta dialokasikan khusus untuk empat sekolah tersebut, sementara besaran anggaran setiap sekolah berbeda sesuai tingkat kerusakan.
“Ada sekolah yang hanya perlu renovasi sebagian atap, tapi ada juga yang butuh perbaikan ruang kelas secara menyeluruh,” jelas Adhim.
Enam sekolah lainnya tetap akan mendapatkan perhatian melalui alokasi sisa anggaran dengan perbaikan yang bersifat lebih ringan. Kendati demikian, hasil rehabilitasi diharapkan mampu meningkatkan kenyamanan belajar siswa. Seluruh proyek perbaikan ditargetkan selesai pada awal Desember 2025. Namun, jika ada hambatan teknis di lapangan, penyelesaian paling lambat dijadwalkan pertengahan Desember.
Baca Juga : Korupsi Rp22,6 Miliar di Polinema: Dua Tersangka Ditahan, Kejari Malang Siapkan Dakwaan
“Kami berharap tidak ada kendala berarti. Kalau semua berjalan lancar, target awal bisa tercapai,” ujarnya.
Dengan adanya tambahan anggaran ini, Disdikbud optimistis kualitas lingkungan belajar di Kota Malang semakin meningkat. Pemerintah berharap manfaat rehabilitasi sekolah dapat langsung dirasakan siswa, guru, maupun orang tua murid.