Aktivasi Angkot Jadi Angkutan Sekolah Dinilai Bisa Kurangi Kemacetan Kota Malang
Reporter
Riski Wijaya
Editor
Nurlayla Ratri
20 - Sep - 2025, 06:23
JATIMTIMES - Kemacetan masih menjadi problem klasik di Kota Malang. Lonjakan kendaraan pribadi, termasuk milik para pelajar, turut menyumbang padatnya arus lalu lintas. Atas kondisi tersebut, aktivasi angkutan kota (angkot) sebagai angkutan pelajar dinilai menjadi solusi.
Bahkan menurut Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita, skema ini dinilai bukan hanya mampu memberi akses transportasi yang lebih mudah bagi pelajar. Tetapi juga efektif untuk mengurangi volume kendaraan di jalan.
Baca Juga : Kasus Dugaan Bullying Siswa SD di Surabaya, Armuji Damaikan dan Jamin Keselamatan Korban
“Kalau anak-anak sekolah tidak perlu membawa kendaraan pribadi karena ada angkot gratis, otomatis kemacetan bisa berkurang,” ujar Mia sapaan akrabnya.
Mia menambahkan, keunggulan angkot dibanding bus sekolah adalah kemampuannya menjangkau jalur-jalur kecil. Hal ini membuat akses transportasi pelajar bisa lebih merata hingga ke penjuru Kota Malang.
“Angkot itu bisa masuk ke jalur kecil yang tidak bisa dilalui bus. Jadi struktur transportasi kita bisa lebih tergunakan,” jelasnya.
Di sisi lain, Mia menegaskan bahwa transformasi angkot menjadi angkutan sekolah juga akan menjaga keberlangsungan mata pencaharian para sopir angkot.
Apalagi keberadaan angkot saat ini tak dipungkiri kian terhimpit oleh keberadaan transportasi online, bus sekolah gratis, hingga wacana beroperasinya Trans Jatim.
Baca Juga : Mabes Polri Audit Penanganan Unjuk Rasa di Polresta Malang Kota, Dinilai Sesuai SOP
Ia juga menyoroti kondisi halte-halte di Kota Malang yang banyak tak terawat. Sehingga dalam pelaksanaannya juga dinilai perlu dilakukan perbaikan sarpras pendukung.
Menurutnya, perbaikan fasilitas pendukung harus sejalan dengan penguatan transportasi publik berbasis angkot agar masyarakat kembali memiliki pilihan moda transportasi yang layak.
“Ini seharusnya jadi keseriusan. Karena bukan hanya soal transportasi, tapi juga soal kemacetan yang setiap hari kita rasakan,” pungkasnya.