Charlie Kirk, Aktivis Konservatif Sekutu Donald Trump Tewas Ditembak saat Debat Kampus
Reporter
Mutmainah J
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
11 - Sep - 2025, 09:45
JATIMTIMES - Dunia politik Amerika diguncang kabar duka setelah aktivis konservatif sekaligus sekutu dekat Donald Trump, Charlie Kirk, tewas ditembak dalam sebuah acara debat terbuka bertajuk “Prove Me Wrong” di Utah Valley University, Orem, Utah, pada Rabu (10/9/2025).
Dilansir dari berbagai sumber, peristiwa mengerikan tersebut terjadi sekitar pukul 12.10 siang waktu setempat ketika Kirk sedang menjawab pertanyaan mahasiswa terkait isu penembakan massal di Amerika Serikat. Tiba-tiba, terdengar suara tembakan dari gedung Losee Center, sekitar 200 kaki dari lokasi acara. Peluru menembus leher bagian kiri Kirk dan membuatnya tersungkur di panggung.
Baca Juga : Wali Kota Blitar Bangun Kerja Sama dengan Amerika, Fokus pada Pendidikan dan Ekspor
Kirk segera dievakuasi dan menjalani operasi darurat, namun nyawanya tidak tertolong. Istrinya, Erika Frantzve, beserta kedua anak mereka berada di lokasi saat kejadian, menambah pilu suasana.
Pihak berwenang langsung menutup kampus, sementara FBI bersama Bureau of Alcohol, Tobacco, Firearms and Explosives (ATF) turun tangan untuk melakukan investigasi. Hingga kini, belum ada informasi resmi mengenai identitas pelaku maupun motif penembakan.
Donald Trump Sampaikan Belasungkawa
Presiden AS, Donald Trump, menyampaikan belasungkawa mendalam melalui akun Truth Social. Ia menyebut Kirk sebagai sosok hebat yang sangat memahami aspirasi generasi muda di Amerika.
"Charlie adalah tokoh besar, bahkan legendaris. Kehilangan dirinya merupakan pukulan besar bagi gerakan konservatif,” tulis Trump.
Setelah berita kematian Charlie Kirk menyebar, namanya langsung bergema di media sosial khususnya X dan Google pada Kamis (11/9/2025) . Banyak yang penasaran dengan sosok sekutu dekat Donald Trump tersebut.
Siapa Charlie Kirk?
Charlie Kirk lahir pada 14 Oktober 1993 di pinggiran Chicago. Ia dikenal sebagai pendiri Turning Point USA (TPUSA) pada usia 18 tahun, sebuah organisasi konservatif yang fokus menyebarkan nilai-nilai kanan di kalangan mahasiswa. TPUSA berkembang pesat menjadi salah satu organisasi konservatif muda terbesar di Amerika Serikat.
Selain itu, Kirk juga populer sebagai podcaster. Acara “The Charlie Kirk Show” memiliki jutaan pendengar dan termasuk salah satu podcast politik paling berpengaruh di AS. Retorikanya yang provokatif serta gaya debatnya yang konfrontatif membuat namanya sering viral di media sosial.
Sekutu Dekat Donald Trump
Sejak kampanye presiden 2016, Charlie Kirk dikenal sebagai pendukung setia Donald Trump. Ia bahkan pernah menjabat sebagai asisten pribadi Donald Trump Jr. Pada Maret 2025, Trump menunjuk Kirk sebagai anggota Dewan Pengunjung Akademi Angkatan Udara AS.
Baca Juga : PLN Bagi-Bagi Diskon Listrik 50%, Begini Cara Klaimnya!
Kirk kerap menolak pemisahan agama dan negara, menyebut politik sebagai “pertempuran spiritual,” serta memimpin slogan “Christ is King!” dalam berbagai kampanye. Ia juga menjadi juru bicara utama Trumpisme, yakni gerakan politik populis konservatif yang mendominasi Partai Republik di era Trump.
Sosok Penuh Kontroversi
Meski berpengaruh, perjalanan politik Charlie Kirk tak lepas dari kontroversi. Ia kerap dituding menyebarkan teori konspirasi seperti “Great Replacement”, menolak hasil Pemilu 2020, hingga bersikap skeptis terhadap pandemi COVID-19.
Salah satu pernyataannya yang paling kontroversial adalah tuduhan bahwa imigran Haiti di Ohio memakan kucing dan anjing, sebuah klaim yang kemudian diulang oleh Donald Trump dalam debat presiden. Meski menuai kritik, Kirk membela diri dengan menyebut bahwa dirinya hanya “menyampaikan fakta yang tidak diungkap media mainstream.”
Warisan dan Dampak
Kematian Charlie Kirk meninggalkan duka mendalam bagi gerakan konservatif Amerika. Sebagai tokoh muda berusia 31 tahun, ia dianggap berhasil membangun basis massa yang solid di kalangan generasi muda melalui TPUSA dan podcastnya.
Meski penuh kontroversi, Kirk telah menjadi simbol gerakan konservatif modern di Amerika, sekaligus salah satu sekutu paling loyal Donald Trump.