MAN 1 Malang Panjatkan Doa dan Harapan untuk Kondusifitas Negeri
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
01 - Sep - 2025, 07:35
JATIMTIMES - Doa kembali terucap dari dunia pendidikan, kali ini dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Malang. Di tengah situasi bangsa yang diramaikan aksi demonstrasi dan sempat berujung anarkisme di sejumlah daerah, doa itu menjadi harapan agar suasana negeri segera pulih, rukun, dan damai.
Kepala MAN 1 Kota Malang, Dr. H. Sutirjo, S.Pd., M.Pd., menegaskan bahwa pendidikan harus tetap berdiri sebagai penopang kedamaian. “Kita mendukung penuh agar suasana bangsa lebih kondusif. Doa kita, mudah-mudahan kerukunan cepat kembali pulih. Anak-anak juga tetap bisa belajar dengan baik,” ungkapnya.
Baca Juga : Cegah Gangguan Kamtibmas, Gubernur Khofifah Minta Kepala Daerah hingga RT Perkuat Sinergi
Menindaklanjuti surat edaran Kementerian Agama, MAN 1 Kota Malang melaksanakan pembelajaran tetap berlangsung, meski secara daring untuk satu hari. Kebijakan ini berlaku khusus bagi wilayah yang dinilai kurang kondusif karena imbas aksi massa. “Layanan pembelajaran tetap kita jaga. Apapun situasinya, pendidikan tidak boleh berhenti. Guru tetap masuk, meski dengan aturan lebih fleksibel soal seragam. Sementara anak-anak bisa belajar dari rumah,” jelas Sutirjo.

Disisi lain, doa bersama juga selalu digelar MAN 1 Kota Malang agar bangsa ini tetap aman dan damai. Lebih dari itu, doa dalam konteks pendidikan adalah bentuk harapan yang nyata. Bukan sekadar ritual, tetapi energi yang menjaga anak-anak agar tetap fokus belajar, jauh dari hiruk-pikuk konflik politik.
“Harapan kita sederhana: anak-anak terlayani dengan baik. Mereka sedang bersiap ujian, jadi tidak boleh terbebani hal-hal di luar tugas utama mereka. Orang tua pun harus ikut mendampingi agar anak-anak kita, generasi emas bangsa, tetap bisa tumbuh dalam suasana positif,” ujarnya.
Sutirjo juga mengingatkan pentingnya bijak bermedia sosial. “Kita harus hati-hati dalam ucapan dan postingan. Jangan sampai menambah panas suasana. Ingat, kita ini satu keluarga besar Indonesia,” tutur Sutirjo.
Baca Juga : Dispendik Surati Kepala Sekolah di Kabupaten Malang, Imbau Tingkatkan Kewaspadaan
Di tengah gelombang aksi, doa yang dipanjatkan dunia pendidikan menjadi simbol harapan agar negeri kembali tenang. “Intinya ayo rukun, ayo guyub. Pendidikan harus tetap menjadi prioritas. Mudah-mudahan bangsa ini cepat aman, tenteram, dan bersatu,” pungkasnya.