Merti Bumi Tulungrejo, Warga Njenang Bareng Hasilkan 4 Ton
Reporter
Irsya Richa
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
26 - Jul - 2025, 08:30
JATIMTIMES - 18 Rukun Warga dengan kompak Njenang Bareng pada Merti Bumi Tulungrejo di Lapangan Dusun Junggo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Sabtu (26/7/2025). Njenang Bareng jadi puncak Merti Bumi Tulungrejo, juga momentum menjaga kekompakan antar warga sekaligus pelestarian budaya.
Masing-masing RW itu dengan kompak memasak jenang dengan bahan dasar tepung ketan, tepung beras, kelapa, gula merah, dan gula merah di atas wajan besar dan tungku tanah yang sudah dibuat sebelum kegiatan ini. Masing-masing RW menyajikan 2 hingga 3 wajan besar.
Baca Juga : Guncangannya Turut Dirasakan Warga Jatim, Terjadi 232 Gempa dalam Seminggu
Totalnya dari bahan yang sudah diolah menghasilkan 4 ton jenang. Mereka pun dengan kompak mengaduknya, jika lelah bergantian, karena membuat jenang butuh waktu dan energi banyak.
Setelah selesai memasak, setiap RW tidak hanya memasak, tetapi juga menyuguhkan jenang kepada warga dan tamu undangan, memperlihatkan nilai luhur gotong royong dan kepedulian antarwarga. “Filosofi jenang adalah tentang kebersamaan. Rasa dan kekuatan akan tercipta melalui kesatuan,” ungkapKepala Desa Tulungrejo, Suliono.
Suliono mengatakan Njenang Bareng ini merupakan bagian dari tradisi adat yang sudah turun-temurun dilakukan. Njenang bukan sekadar makanan khas yang digemari rakyat Tanah Jawa, tetapi jenang juga memiliki filosofi dan simbol yang diyakini sebagai doa, persatuan, harapan dan semangat.
“Ini wujud syukur dan harapan agar masyarakat Tulungrejo senantiasa hidup guyub rukun, tenteram, dan desanya gemah ripah loh jinawi,” imbuh Suliono di tengah-tengah kegiatan.
Dengan tradisi yang telah berlangsung turun temurun itu, juga diharapkan mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Sehingga bisa menggerakkan roda perekonomian.
Selain njenang setiap RW juga menampilkan pentas seni khas lingkungan masing-masing. Mulai dari tari tradisional, dan lainnya semakin menyemarakkan panggung budaya di tengah lapangan.
“Merti Bumi Tulungrejo menjadi bukti bahwa tradisi bukan sekadar seremoni, namun sarana memperkuat nilai spiritual dan sosial masyarakat. Di tengah gempuran modernisasi, kegiatan seperti ini adalah pengingat bahwa budaya adalah identitas dan kekuatan desa,” tambah Suliono.
Baca Juga : Benarkah Matahari Akan Gelap pada 2 Agustus? Ini Penjelasan Lengkap dari BRIN
Sebagai wujud apresiasi atas partisipasi warga, 10 ribu kupon makan gratis dibagikan. Kemudian ada hadiah undian menarik, mulai dari gas LPG, 10 keping emas, hingga seekor sapi.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto, yang hadir langsung di tengah warga, mengapresiasi komitmen Pemerintah Desa Tulungrejo dalam menjaga dan melestarikan warisan leluhur yang bernilai tinggi. Merti Bumi Tulungrejo bukan hanya selebrasi tahunan, melainkan pondasi sosial yang mengajarkan pentingnya hidup dalam harmoni.
“Saya sangat bangga dengan Desa Tulungrejo yang mampu menyelenggarakan acara sebagai bentuk syukur sekaligus pelestarian budaya. Ini contoh konkret uri-uri tradisi yang mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat,” kata Heli.
Heli juga menekankan bahwa kekuatan budaya seperti ini sejalan dengan visi Kota Batu sebagai kota wisata berbasis alam, budaya, dan spiritualitas.