PKDP Bukan Formalitas, Rektor UIN Malang: Bekal Integral untuk Dosen Profesional dan Humanis

24 - Jul - 2025, 06:52

Kegiatan PKDP yang digelar di UIN Maliki Malang, menggembleng dosen menjadi lebih profesional (ist)

JATIMTIMES - 123 dosen pemula dari berbagai disiplin ilmu antusias mengikuti Program Peningkatan Kompetensi Dosen Pemula (PKDP) Batch 2 di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Diselenggarakan selama tiga hari, 24–26 Juli 2025, program ini tidak sekadar pelatihan teknis, melainkan langkah strategis untuk membentuk sosok dosen yang tidak hanya cakap mengajar, tetapi juga hadir sebagai pendidik yang peka dan bermakna secara emosional dan spiritual.

Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA, membuka program dengan pesan tajam dan penuh makna. Di hadapan para peserta, ia menegaskan bahwa PKDP bukanlah kegiatan administratif belaka. Sebaliknya, program ini menjadi pilar utama dalam mencetak pendidik masa depan yang memiliki standar mutu tinggi dan integritas akademik.

1

“PKDP ini bukan rutinitas biasa. Ini adalah investasi masa depan yang akan menentukan kualitas karier akademik Bapak Ibu. Maka jangan anggap enteng. Ikuti dengan sungguh-sungguh, karena sikap disiplin Anda hari ini akan memengaruhi perjalanan Anda sebagai dosen profesional,” tegas Prof. Zainuddin.

Baca Juga : Operasi Patuh Semeru Polres Malang: Terjaring ETLE, 75 Pelanggar Lalu Lintas Ditilang

Tak berhenti di situ, Prof. Zainuddin juga menggarisbawahi arah baru pendidikan tinggi Islam yang kini tengah digagas oleh Kementerian Agama, yakni melalui konsep Kurikulum Cinta. Bagi Zainuddin, gagasan ini bukan sekadar wacana idealis, melainkan respons nyata terhadap tantangan relasi kemanusiaan di lingkungan akademik.

“Kurikulum Cinta bukan tentang romantisme. Ini tentang bagaimana dosen dan mahasiswa membangun hubungan yang sehat, tulus, dan saling menghargai. Pendidikan tidak boleh kering dari nilai-nilai emosional, sosial, dan spiritual,” jelasnya.

Empat aspek utama menjadi fondasi Kurikulum Cinta. Pertama adalah pemahaman diri, yakni kemampuan mengenali dan mengelola emosi secara bijak. Kemudian adalah empati, sebagai keterampilan memahami perasaan orang lain.

Komunikasi efektif, juga menjadi bagian dari empat aspek ini. Dalam hal ini adalah berbicara secara terbuka dan jujur. Dan yang terakhir adalah keterampilan Interpersonal. Ketrampilan ini adalah membangun relasi sehat dan kolaboratif di lingkungan kerja.

Semangat humanistik inilah yang menurut Prof. Zainuddin harus ditanamkan sejak awal dalam proses pembentukan dosen muda. “Ilmu saja tidak cukup. Dosen yang hebat adalah mereka yang mampu menyentuh hati dan menjadi teladan,” ungkapnya.

2

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Hj. Umi Sumbulah, M.Ag., menekankan bahwa program PKDP akan berlanjut ke tahap pendampingan daring selama enam hari ke depan. Di fase ini, peserta akan mendapat bimbingan langsung dari dosen senior untuk menyusun perangkat ajar, memproduksi video praktik mengajar, dan menulis artikel ilmiah berbasis riset.

Baca Juga : Magang Dibayar di BUMN? Hari Ini Terakhir Daftar Program LBJR Jasa Raharja 2025

“Setiap peserta wajib menyelesaikan tugas-tugas tersebut sebagai syarat kelulusan. Maka pastikan tidak ada yang tertinggal. Ini bukan hanya tentang memenuhi administrasi, tetapi tentang menunjukkan komitmen akademik Anda,” ujar Prof. Umi.

Puncak dari seluruh rangkaian ini akan ditandai dengan pengumuman hasil PKDP pada 14 Agustus 2025. Peserta yang dinyatakan lulus akan memasuki tahap sertifikasi dosen, sebagai pengakuan resmi atas kapabilitas mereka sebagai pendidik profesional.

“Kami berharap PKDP ini bukan hanya menjadi pelatihan, tapi menjadi pengalaman bermakna yang menguatkan jati diri akademik para dosen,” pungkas Prof. Umi dengan penuh harap.