Kereta Api Tidak Bisa Berhenti atau Mengerem Mendadak! Ini Alasannya

21 - Jul - 2023, 04:23

Gambar Kereta Api saat melaju. (Foto: Antara)

JATIMTIMES - Belum lama ini insiden kecelakaan KA Brantas yang menabrak truk di Semarang menjadi sorotan. Meski lokomotif meledak hingga terbakar, namun beruntung tidak ada korban jiwa. 

Hal itu berkat keputusan akhir masinis dan asisten masinis yang meminta penumpang gerbong depan untuk pindah ke belakang. Sementara masinis dan asisten masinis loncat ke sungai. 

Baca Juga : Lewat Workshop Ini, STIE Malangkucecwara Bekali Lulusan dengan Strategi Masuki Dunia Kerja 

Lantas banyak publik yang penasaran mengapa kereta api tidak bisa berhenti atau mengerem mendadak. Terbukti dari beberapa komentar netizen, yang menanyakan mengapa masinis tidak melakukan pengereman, saat mengetahui ada truk yang tersangkut di perlintasan sebidang.

Padahal, sebenarnya kereta api tidak bisa melakukan pengereman secara mendadak, karena banyak faktor. Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi kereta api tak bisa berhenti mendadak, melansir akun resmi Twitter KAI:

1. Panjang dan Berat Rangkaian Kereta 

Hal yang menyebabkan kereta tidak dapat berhenti mendadak adalah, karena panjang dan bobot kereta. Makin panjang dan berat rangkaian KA, maka jarak yang dibutuhkan untuk kereta api dapat benar-benar berhenti akan semakin panjang. 

Di Indonesia, rata-rata kereta penumpang terdiri dari 8-12 kereta, dengan bobot mencapai 600 ton, belum termasuk penumpang dan barang bawaannya. Dengan kondisi tersebut, maka akan dibutuhkan energi yang besar untuk membuat rangkaian kereta berhenti. 

2. Sistem Pengereman 

Pengereman yang dipakai pada KA, saat ini menggunakan jenis rem udara. Cara kerjanya adalah dengan mengompresi udara.

dan disimpan hingga proses pengereman terjadi. Saat masinis mengaktifkan sistem pengereman, udara tadi akan didistribusikan melalui pipa kecil di sepanjang roda dan membuat friksi pada roda. Friksi ini yang akan membuat kereta berhenti. 

Walaupun kereta telah dilengkapi dengan rem darurat, rem ini tetap tidak bisa berhenti mendadak. Rem ini hanya menghasilkan lebih banyak energi dan tekanan udara yang lebih besar, untuk menghentikan kereta lebih cepat. Jadi, meskipun masinis melihat ada yang menerobos palang kereta, biasanya akan tetap terlambat untuk melakukan pengereman. 

3. Faktor yang Berpengaruh pada Jarak Pengereman 

- Kecepatan kereta api (semakin tinggi kecepatan kereta api, maka semakin panjang jarak pengereman) 

- Kemiringan/lereng (gradient) jalan rel

- Persentase gaya pengereman 

- Jenis kereta api (kereta penumpang/barang) 

- Jenis rem (blok komposit/blok besi cor)

- Kondisi cuaca 

 

4. Penghitungan Jarak Pengereman

Melalui faktor-faktor yang memengaruhi jarak pengereman, kemudian dapat dibuat rumus untuk menghitung jarak pengereman. Mengingat KA di Indonesia memakai sistem pengereman udara, maka rumus yang dipakai adalah rumus minden, yaitu: 

 

Sistem pengereman KA memakai sistem pengereman udara, maka rumus yang dipakai adalah rumus minden. (Foto: Twitter)

Sistem pengereman KA memakai sistem pengereman udara, maka rumus yang dipakai adalah rumus minden. (Foto: Twitter)

 

5. Jarak Pengereman Note: 

 

Simulasi jarak yang dibutuhkan lokomotif untuk berhenti. (Foto: Twitter)

Simulasi jarak yang dibutuhkan lokomotif untuk berhenti. (Foto: Twitter)

Perhitungan di atas adalah simulasi di wilayah Daerah Operasi 8 Surabaya. Perhitungan dapat berbeda, tergantung faktor-faktor yang memengaruhi jarak pengereman seperti yang dijelaskan di slide 3. 

 

Baca Juga : Jual Senpi, Petani Asal Banyuwangi Ditangkap Polres Jember

6. Bahayanya jika KA Melakukan Pengereman Mendadak 

Rem pada rangkaian kereta api bekerja dengan tekanan udara. Rem pada roda dihubungkan ke piston dan susunan silinder. Mekanisme yang mengurangi tekanan udara di KA, akan memaksa rem mengunci dengan roda. 

Jika tekanan dilepaskan secara tiba-tiba, maka akan menyebabkan pengereman yang tidak seragam, sehingga rem bekerja lebih dulu dari titik keluarnya udara. Pengereman yang tidak seragam, dapat menyebabkan kereta dan gerbong tergelincir atau terseret atau terguling.

Demikian faktor alasan mengapa Kereta Api tak bisa berhenti atau mengerem mendadak. Semoga mengedukasi.