Pemandian Air Panas Brumbung Lokasi Wisata Alternatif di Lamongan
22 - Dec - 2015, 05:53
Kabupaten Lamongan tidak hanya menawarkan objek wisata laut, di Kota Soto ini pun juga memiliki potensi wisata alam yang menawarkan petualangan yang berbeda.
Wisata tersebut adalah pemandian Air Panas Brumbung. Memang namanya tidak setenar Goa Maharani ataupun Wisata Bahari Lamongan, namun nuansa alami karena lokasinya yang masih berada di tengah hutan dan sejarah panjangnya layak untuk menjadi destinasi wisata di Lamongan.
“Aslinya Brumbung sejak pertama namanya memang Brumbung, tapi memang sering ke dipanggil Brumbun,” ungkap Mulyono penjaga pintu masuk ke objek pemandian air panas ini.
Pemandian air panas yang oleh masyarakat sekitar sering disebut sebagai sendang Brumbung ini terletak di Dusun Tepanas, Desa Kranji, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan.
Lebih lanjut, Muyono menuturkan, Sendang Brumbung sudah ada sejak jaman Wali Songo, tepatnya di masa Sunan Drajat. Konon pemandian ini sering digunakan oleh para wali termasuk Sunan Drajat sebagai tempat berdiam diri.
Sebelumnya, dikisahkan sendang Brumbung pernah berubah warna dan rasa sehingga warga yang menggunakan untuk minum dan mandi jatuh sakit. Wargapun akhirnya takut untuk menggunakan sendang.
“Cerita dari orang tua-tua, Sunan Drajat kemudian menolong warga dengan menancapkan tongkat ke tanah kapur di dekat sendang. Dari lubang tongkat itu keluar air tawar dan bersih," kata Mulyono.
Keluarnya air tawar tersebut ternyata tak pernah berhenti. Airnya sampai tumpah berlebihan. Sunan Drajat kemudian meminjamkan bokor dan menyuruh warga untuk membersihkan air sendang hingga bersih.
Tak hanya kisah legenda dari Sendang Brumbung saja yang menarik. Konon, lanjut Pak Mul sapaan akrab Mulyono, air hangat sendang Brumbung dipercaya memiliki khasiat untuk menyembuhkan beberapa penyakit.
“Katanya bisa, ada yang sembuh dari penyakit kulit,” terangnya.
Pemandian air panas Brumbung ini tidak terlalu luas, hanya 5×10 meter, dengan menyediakan dua kolam untuk wisatawan laki-laki dan perempuan. Meski tak luas, tempat ini selalu dipenuhi pengunjung baik dari Kota Lamongan maupun dari luar kota seperti Bojonegoro, dan Gresik, dan kota lainnya.
“Jumat, Sabtu, Minggu ramai pengunjung,” tandasnya. (*)