MALANGTIMES - Kita, mungkin sering bertanya-tanya tentang berapa sebenarnya anggaran pembangunan jalan yang dananya dikelola pemerintahan. Terutama jalan-jalan pariwisata yang kini menjadi prioritas pembangunan di daerah, seperti Kabupaten Malang.
Program optimalisasi pariwisata di kabupaten Malang, tidak sekedar memoles paras alam, sungai maupun wisata buatan saja. Tapi juga berkaitan erat dengan pembangunan infrastruktur transportasinya, yaitu jalan.
Bertolok dari hal inilah, pemerintah kabupaten malang terus meningkatkan status dan kualitas jalan-jalan pariwisata. "Karena memang wisatawan membutuhkan akses yang mudah, nyaman dan aman saat akan berwisata. Khususnya kalau di sini di wilayah pantai selatan (pansela) yang akses jalannya cukup ekstrim," kata Romdhoni Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang, Jumat (01/12) melalui jaringan telepon.
Dengan konsep membuka akses transportasi yang aman, nyaman sesuai spesifikasi jalan pariwisata, Dinas PU Bina Marga memfokuskan prioritas kerjanya dalam meningkatkan berbagai jalan Pansela di beberapa koridor. Koridor tengah yang menghubungkan wilayah Kepanjen-Pagelaran-Bantur sampai wisata Pantai Balekambang, sejak tahun 2017 ini terus digenjot.
Di koridor tengah ini terdapat 13 titik ekstrim yang perlu dilakukan pembangunan. Kurang lebih 13 kilometer (Km) panjang koridor tengah tersebut. Lantas, berapakah anggaran untuk menyelesaikan pembangunan koridor tengah Pansela ini.
Romdhoni mengatakan, dengan memakai indeks jalan yang ideal sebagai jalur yang bisa dilalui bus besar serta memiliki kekuatan menahan beban (tonase) kendaraan yang melewatinya, setiap 1 km bisa menghabiskan sekitar Rp 8 miliar.
"Sekitar itu secara indeksnya. Jadi memang sangat besar anggaran untuk pembangunan jalan ini. Untuk koridor tengah saja bisa sampai 104 miliar rupiah," terangnya kepada MalangTIMES.
Anggaran besar pembangunan jalan pariwisata inilah yang membuat Pemerintah Kabupaten Malang mengajukan berbagai permohonan untuk peningkatan status jalan di wilayah Pansela. Dari jalan kabupaten menjadi jalan provinsi atau jalan nasional.
"Kalau mengandalkan APBD tentunya terbatas. Kita hanya bisa untuk rehabilitasi dan peningkatan saja," ujar Romdhoni yang juga menerangkan bahwa pihaknya sudah mempetakan dan memberikan gambaran jelas dalam site plan yang dibuatnya. "Peta jaringan jalan wisata sudah ada dan terkonsep. Tinggal anggarannya, semoga provinsi dan pusat bisa mewujudkannya. Sehingga seluruh potensi wisata terbuka," imbuhnya.
Selain koridor tengah, Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang juga merencanakan untuk membuka akses jalan Pansela sebelah barat. Koridor barat ini akan membuka akses langsung dari Kabupaten Blitar menuju Pansela yang memiliki potensi besar dalam kepariwisataan.
Untuk anggaran di koridor barat pun secara indeksnya hampir sama, yaitu 1 km sebesar Rp 8 miliar. Pun untuk koridor timur yang akan membuka akses dari atau ke Kabupaten Lumajang. "Kita berharap tahun depan, khususnya koridor barat bisa mulai ada titik terang penganggaran dari pusat. Kita rencanakan pertengahan tahun 2018," terang Romdhoni.