
Kepada Covid19, tolong segera pergi dari sini! Kami, ibu-ibu yang anaknya belajar di rumah, sudah dalam tahap frustasi menemani mereka belajar dengan berbagai dramanya.
Cakrawala sedang melamun pagi itu. Ia membuka pintu gerbang khayalannya untuk sekedar jatuh pada biru yang membahana dan gemerlap cermin lembayung. Tak ada lagi pertanyaan menyoal keberadaannya. Eksistensi menguap menjadi ambisi yang langut-langut hilang
Cerita menarik dari allahuyarham Prof Dr dr Kabat bin Muarip famili dekat, tetangga dari kampung sebelah.
Di era keterbukaan informasi saat ini,
Saya menyebutnya, ahistoris. Hampir 30 tahun menjadi aktivis pergerakan: dua masjid saya bangunkan, tiga musala saya berikan, satu PAUD dan TK saya sembahkan, semuanya dari harta sendiri. Tapi saya tak punya kenangan. Saya dan mungkin hampir sebagian be
Bulan Januari 41 tahun lalu. Diktator Iran Shah Reza Pahlevi bergegas meninggalkan kursi tahtanya. Air matanya meleleh seperti es krim kepanasan. Langkah kakinya gontai seperti mentok ambeien. Sambil nyangking tas kresek berisi baju sepotong dua, odol d
Belakangan ini banyak terjadi demonstrasi besar-besaran di berbagai daerah. Salah satu aktornya adalah mahasiswa. Tak hanya mahasiswa, organisasi kepemudaan lain pun ikut bergabung menyuarakan aspirasi rakyat dan Tuntutan besarnya yaitu menolak segala ke
Karena dunia nyata dan dunia maya semakin menghablur, semakin tipis. Maka saya ajak Anda untuk masuk dalam area bayang-bayang.
Sesekali bolehlah saya curhat. Bukan tentang bagaimana rasanya hidup dalam lilitan hutang. Atau jatuh bangunnya hati saat melonggok rumput tetangga yang aduhai.
Ingin perangi berita hoax, maka berangus "Subur" yang memiliki lahannya. Guyon Cak, mohon maaf bagi yang memiliki nama Subur. Maksud saya, berita hoax yang tidak pernah tertidur sekejap pun di jadag maya melalui berbagai media sosial saat ini, tetap menja
Tulisan ini terus terang tercetus dari masih banyaknya polemik mengenai cara syiar agama yang diyakini oleh sebagian orang di dalam media sosial. Media yang kini begitu familiar dan menjadi majelis dalam mensyiarkan berbagai perbedaan pilihan yang ujungn
Mbledos no ae cak.. .Ojo diumpet-umpet, koyo wong wedok ae. Begitulah beberapa saran keluar dari mulut warga desa kopi tubruk yang telah kembali beraktivitas normal kembali. Cangkrukan di warung kopi Ceu Imas, sang janda paling ayu di desa kopi tubruk.
Musuh manusia terbesar adalah dirinya sendiri. Peperangan terbesar pun adalah melawan hawa nafsu yang sejak penciptaan manusia telah dibenamkannya sedemikian rupa. Maka, Tuhan pun mengirimkan para kekasihnya ke dunia plus dengan al-kitabnya masing-masing.
Ingin perangi berita hoax, maka berangus “Subur” yang memiliki lahannya. Guyon Cak, mohon maaf bagi yang memiliki nama Subur.
Entah kenapa, ujaran tersebut begitu melekat dalam kepala saya. Padahal seingat saya, ujaran yang entah masuk dalam klasifikasi apa ini (pepatah, nasihat, motivasi atau mungkin omong kosong) bisa terbilang sangat lama saya dengar.
Familiar dengan simbol # ini. Tentunya saya haqul yakin, kalian sangat-sangat akrab dengan symbol # yang dibaca Tagar atau Hashtags ini. Bagaimana tidak akrab, la wong setiap detik jempol dan mata kita lebih banyak menatap ponsel kita dibandingkan, misaln
Bicara mengenai perilaku seksual tidak akan ada tandasnya. Ibarat orang haus di tengah terik matahari di musim pancaroba, sedang berpuasa lagi, maka segelas es cincau tidak akan meredam rasa dahaganya.
Terus terang, saya mungkin satu dari sekian miliar manusia yang paling ndedel (bodoh, red) kalau sudah berhubungan dengan angka-angka atau hitung-hitungan.
Tentunya sangat familiar dengan kalimat tersebut. Ujung tombak. Kalimat tersebut kerap tercetus di dalam berbagai peristiwa, khususnya dalam sebuah organisasi. Baik itu organisasi pemerintahan maupun swasta. "Kalian adalah ujung tombak perusahaan. Bangki
Miris. Itu mungkin kosakata yang kurang tepat untuk menggambarkan kejadian yang menimpa seorang siswa SD kelas V dengan siswi SMP. Kejadian yang membuat heboh warga di sebuah kota T tersebut membuat kita terpana, terlongo-longo, bingung dengan kenyataan y
Desa Kopi Tubruk beberapa hari ini dibuat heboh. Bukan karena masalah pil-pil-an yang kian tidak menarik itu. Ataupun tentang bom yang kembali menyalak. Ini tentang kehebohan di setiap terik matahari saat semua orang sedang berusaha menahan hasrat atas ni
Hampir saja warkop Ceu Imas jadi ajang tinju. Antara warga desa Kopi Tubruk sama seorang turis dari Amrik yang entah dengan alasan apa bisa mbegegek sampai di warkop Ceu Imas.
Koruptor. Duh, rasanya kalau menulis tentang hal ini ibarat garami lautan. Terlalu banyak yang telah mengomentari, menulis cara agar korupsi tidak beranak-pinak, sampai pada berbagai acara keagamaan yang menyerukan kotor dan bejatnya moral para koruptor
Anda penonton setia tayangan Karma di ANTV? Itu tuh tayangan berbalut mistis yang dipandu oleh Robby Purba dan penasihat spiritual Roy Kiyoshi. Tayangan yang membuat deretan sinteron tepar karena kalah ratingnya. Padahal tuh Karma tayangnya malam lho, bu
Langsung saja ya. Tahu bokep? Yang menjawab tidak saya ucapkan alhamdulillah. Bagi yang ngangguk guk, guk, saatnya berhenti deh. Bentar lagi puasa. Kasihan juga terpedo (nukil bahasanya Enny Arrow) loe yang diciptakan bukan untuk kesenangan diri sendiri
End of content
No more pages to load