MALANGTIMES - Dunia pendidikan di Kabupaten Malang terus berbenah. Setelah menggeliat dari sisi prestasi sekolah melalui berbagai ajang atau lomba, kini kesadaran untuk ikut menjadi pionir dalam persoalan lingkungan hidup, terus dikuatkan.
Tak hanya itu, kesadaran lingkungan hidup pun terus dimasifkan di berbagai lembaga pendidikan di bawah naungan Dinas Pendidikan. Tak hanya sekolah-sekolah negeri, baik SD sampai SMP, tapi juga swasta pun didorong terus untuk menjadi bagian dalam gerakan mewujudkan Sekolah Adiwiyata.
Baca Juga : Belajar dari Rumah Lewat TVRI Mulai Hari Ini, Intip Jadwalnya Yuk!
Yakni, sekolah yang jadi ruang dimana seluruh warganya memiliki pengetahuan dan kesadaran dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam upaya mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat serta menghindari dampak lingkungan yang negatif.
Dorongan Dinas Pendidikan Kabupaten Malang terlihat dengan terpilihnya 10 SMP swasta menjadi rintisan Sekolah Adiwiyata. Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Suwandi menyebut, ke-10 sekolah itu nantinya akan mewakili Kabupaten Malang di ajang Adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Timur (Jatim).
"Ke sepuluh sekolah swasta itu nantinya akan jadi wakil di tingkat provinsi. Semoga kembali sekolah di Kabupaten Malang bisa menyabet lagi juara sekolah Adiwiyata tingkat Jatim seperti beberapa tahun lalu," ucapnya, Senin (18/11/2019).
10 SMP swasta tersebut yakni SMP An-Nur Bululawang, SMP NU Bululawang, SMP Islam Donomulyo dan SMP Modern Al-Rifai. Selanjutnya adalah SMP Katolik ST Antonius Kalipare, SMP Islam Asy-Syafi'iyyah Pakisaji, SMP Plus Fityani Pujon, SMP YBPK I Tirtoyudo. Dilanjut dengan SMP KH A Thohir Pulungdowo Tumpang dan SMP Al-Hikmah Tumpang.
Suwandi berharap besar, dari 10 SMP Swasta itu akan kembali menjadi juara sekolah Adiwiyata seperti SMPN 1 Wajak di tahun lalu. "Ini harapan kita semua bahwa sekolahan kita bisa tampil dan jadi juara di tingkat provinsi," ujarnya.
Untuk mencapai terbentuknya sekolah adiwiyata, Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, telah lama melakukan berbagai pendekatan. Misalnya, penguatan keterampilan sebagai motor penggerak penguatan kesadaran para pelaku dunia pendidikan, khususnya guru, dalam persoalan lingkungan hidup.
Juga program pelatihan seluruh guru di sekolah yang ada di Kabupaten Malang. Khususnya, terkait keterampilan mengolah atau mendaur ulang berbagai jenis sampah plastik menjadi barang-barang produktif dan edukatif.
Pelatihan tersebut diproyeksikan sebagai salah satu tujuan untuk membumikan seluruh sekolah di Kabupaten Malang yang bernuansa Adiwiyata.
Baca Juga : Cegah Covid 19 Pada Lansia dan Anak-Anak, Pemkot Batu Akan Beri Tambahan Nutrisi
Dinas Pendidikan saat berada di tangan M Hidayat sebagai kepala dinasnya (kini menjabat Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah) memberikan target seluruh sekolah di Kabupaten Malang di tahun 2019 menjadi sekolah Adiwiyata.
Tak hanya ditingkat guru, keterampilan mengolah sampah di lingkungan sekolah pun dimasifkan kepada para pelajar. Selain dengan berbagai bentuk sosialisasi dalam menanamkan kesadaran terkait lingkungan di sekitarnya.
Sehingga, antara guru dan murid terikat dalam sebuah kesadaran yang saling menguatkan dalam menghadapi persoalan lingkungan hidup di sekitarnya.
“Siswa didorong untuk memiliki kesadaran atas gerakan peduli sampah serta dikuatkan pola pikirnya tentang sampah. Dari sesuatu yang tidak berguna menjadi hal berguna dan berkah. Saat ini sudah tertanam di pikiran siswa, maka sekolah bernuansa adiwiyata bisa terwujud. Ini tentunya membutuhkan para guru yang terampil, inovatif dan kreatif dalam hal tersebut,” tandas Suwandi.