JATIMTIMES - Sektor perikanan menjadi salah satu unggulan yang dimiliki oleh Kabupaten Malang, baik komoditas ikan air tawar maupun ikan air laut. Hal tersebut juga mengingat sebagian wilayah Kabupaten Malang berbatasan dengan perairan.
Berdasarkan data yang dihimpun, hasil produksi komoditas ikan air tawar mencapai 10.397 ton. Dengan rincian, produksi ikan didominasi oleh jenis ikan lele dan nila dengan kapasitas produksi pada tahun 2022 yakni sebesar 5.758,46 ton untuk ikan lele dan 4.598,98 ton untuk komoditas nila.
Untuk meningkatkan produksi budidaya ikan, ada beberapa program pengembangan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang. Di antaranya Budidaya Nila Sistem Kawasan di Kabupaten Malang yang disingkat DINI SISWA MALANG.
“Program ini telah dilaksanakan di Desa Pandanajeng, Kecamatan Tumpang dan Desa Bangelan, Kecamatan Wonosari. Yang dalam pelaksanaannya pengembangan kawasan ini didukung sepenuhnya oleh BUMDes setempat,” ujar Bupati Malang, HM. Sanusi.
Selain nila, komoditas lele juga terus dilakukan upaya pengembangan. Misalnya melalui kawasan budidaya dengan sistem kolam lele keluarga (Kolega).
Sasarannya pun beragam, seperti Kolega untuk Penurunan Kemiskinan (KOLEGA MAS KUMIS) yang bertujuan untuk menurunkan angka kemiskinan bagi kelompok anti poverty program (APP). Selain itu juga Kolega untuk Pencegahan Stunting (KOLEGA HUNTING) yang menyasar desa lokus stunting di Kabupaten Malang.
“Selain bertujuan untuk meningkatkan produksi ikan lele, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan pemenuhan gizi keluarga dan pendapatan keluarga dalam rangka ketahanan pangan protein keluarga,” imbuh Sanusi.
Sedangkan untuk komoditas ikan laut, masih didominasi oleh ikan tuna dengan kapasitas produksi mencapai 8.544 ton. Serta ikan selain tuna mencapai 8.493 ton. Dengan demikian, total produksi ikan tangkap laut di Kabupaten Malang sepanjang tahun 2022 mencapai 17.038 ton.
Sementara untuk upaya peningkatan kualitas hidup nelayan di pesisir Malang Selatan, juga telah dikembangkan program Kampung Nelayan Maju (Kalaju). Untuk program tersebut, sementara ini difokuskan pada Desa Tambakrejo Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
Yang disasar adalah komoditas unggulan ikan tuna. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan kesejahteraan nelayan. Yang juga dilakukan melalui penyaluran beberapa bantuan materi seperti perahu, alat tangkap, mesin kapal dan coolbox.
Program ini diharapkan dapat mendukung 5.430 rumah tangga perikanan (RTP) dengan beberapa fasilitas pendukung. Yakni sebanyak 2.832 unit perahu nelayan, 1 Tempat pelelangan Ikan (TPI), 1 unit Cold Storage, dan 1 unit pasar ikan.
“Sepanjang tahun 2022 lalu, total retribusi Tempat Pelelangan Ikan di wilayah kita mencapai Rp 4,9 Miliar. Hasil produksi nelayan kita juga telah memasok beberapa pusat pengolahan ikan seperti di Bali, Surabaya, dan Jakarta dengan tujuan ekspor ke luar negeri,” pungkas Sanusi.