Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Wisata

Sejarah Wana Wisata Kebun Rojo Petik Jeruk, yang Beralih ke Wisata Camping

Penulis : Beatriks Uta - Editor : Lazuardi Firdaus

07 - Feb - 2023, 20:58

Pengunjung wisata Kebun Rojo Camp sedang bercerita, di Dusun Princi, Gadingkulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Selasa (7/02/2023) (Foto: Atris)
Pengunjung wisata Kebun Rojo Camp sedang bercerita, di Dusun Princi, Gadingkulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Selasa (7/02/2023) (Foto: Atris)

JATIMTIMES – Kebun Rojo merupakan wisata alam yang berada di Dusun Princi, Gadingkulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, di mana sebelumnya tempat ini adalah wana wisata petik jeruk, yang kemudian beralih menjadi wisata Kebun Rojo Camping, Selasa (7/02/2023).

Shaiful Hamsyah Nudin mengungkapkan, wisata ini mulai dibuka sejak tahun 2018 silam. Awalnya adalah wana wisata Kebun Rojo. Akan tetapi, karena kurangnya pengunjung hingga menjadi wisata Kebun Rojo Camp.

“Awalnya tempat ini wana wisata Kebun Rojo plus petik buah Jeruk, dan tidak ada camping. Berjalan setengah tahun, ternyata di wisata petik jeruk ini kurang peminat. Kebetulan waktu itu juga covid jadi area tertentu rusak,” ungkapnya.

“Tahun 2020, kita ubah konsepnya ke camping ground. Dari yang namanya, Wana Wisata Kebun Rojo, menjadi Kebun Rojo Camp. 2 kali kita ganti konsepnya, hingga akhirnya dibuatkan camping ground ini, ternyata lumayan peminatnya. Pengunjung, sukanya ke alam itu camping dan menikmati suasana alam,” ujar Udin.

Ia menuturkan, kebun jeruk waktu itu yaitu milik pengelola tempat wisata ini, yang berkolaborasi dengan masyarakat setempat. Dengan luas kebun jeruk sebesar 30 hektar.

“Untuk kebun jeruknya sebagian dari kelompok pengelola, dan ada juga dari masyarakat. Artinya kita kolaborasi dengan masyarakat. Jadi, misalnya waktu punya kita tidak berbuah, kita arahkan ke punyanya masyarakat, untuk menutupi kekurangan kita,” tuturnya.

Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan jika ke depannya wisata kebun jeruk ini akan kembali dijalankan. Karena, ada program dari perhutani untuk wisata kebun jeruk tersebut.

“Ke depannya, tetap petik buah itu akan kita jalankan lagi. Karena, memang jeruk itu kita tanam khusus dan sudah masuk ke kalender program perhutani untuk percontohan, bagaimana buah itu bisa hidup di hutan. Salah satunya ternyata yang cocok jeruk di sini,” terangnya.

Shaiful yang akrab disapa Udin membeberkan, hal yang menjadi larangan di tempat wisata ini yaitu merusak pohon. Demi mempertahankan keasrian dan keindahan alam di tempat ini.

“Larangan paling keras paling itu ke pohon. Karena kita mempertahankan keasrian alam, jangan sampai mengambil ranting-rantingnya, kecuali ada yang kering. Terus dari perhutani sendiri, sudah ada larangan khusus, untuk tidak dipotong. Untuk menghidupkan satu pohon ini, butuh waktu puluhan tahun," tegasnya.

Udin juga menjelaskan, terdapat fasilitas yang bisa digunakan seperti toilet, mushola, air bersih, penerangan atau listrik dan ground umum. Selain itu, malam hari pengunjung bisa menikmati city light view.

“Area khusus yang jadi tempat favorit, yaitu city light view atau pemandangan seluruh kota Malang. Kalau pagi bisa lihat sunrise, sama disuguhi Gunung Semeru, dan di utara ada Gunung Arjuno. Kemudian di area atas bisa buat kegiatan outbond dalam jumlah yang banyak,” jelasnya.

Beliau menyampaikan, terkait biaya yang dipungut untuk ke wisata camping ini bervariasi. Mulai dari Rp 10.000 sampai Rp 15.000. Wisata ini ramai dikunjungi pada saat weekend.

“Kalau di sini sistemnya bukan hitung tiket, karena tiket belum kita keluarkan. Dari perhutani sendiri belum ada suratnya. Jadi, untuk sementara kita kenakan jasa. Misalnya, jasa penitipan kendaraan dan fasilitas,” ujarnya.


Topik

Wisata


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Beatriks Uta

Editor

Lazuardi Firdaus