JATIMTIMES - Anies Baswedan akan maju pada pemilihan Presiden 2024 nanti. Anies saat ini sudah mendapat dukungan dari partai NasDem, Demokrat, dan PKS. Ketiga partai ini telah memenuhi ambang batas pencalonan presiden.
Namun, majunya Anies pada Pilpres 2024 ini dinilai cukup mengkhawatirkan. Dimana, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman mengklaim banyak tokoh sangat cemas apabila mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi presiden.
Lebih lanjut, Benny mengatakan kecemasan dari para tokoh itu terlihat saat berbagai isu menerpa Anies.
"Banyak tokoh, banyak pemimpin yang cemas bahkan sangat cemas apabila Anies jadi presiden. Mengapa cemas? tadi itu, karena ya semua orang tahu Anies itu tokoh yang punya integritas bagus dan komitmen yang kuat tentang pluralisme," kata Benny di Kompleks Parlemen, Selasa (7/2).
Benny kemudian mengungkap sosok Anies dari sudut pandangnya. Menurutnya, Anies merupakan sosok pemimpin yang memiliki komitmen kuat untuk memberantas korupsi.
Tak hanya itu, Benny juga menilai jika Anies adalah sosok yang berkomitmen untuk melawan oligarki yang merusak tatanan negara Indonesia.
"Mereka tahu, karena itu mereka yang tidak menginginkan ini terjadi mulai cemas, dan mulai menjagokan boneka-bonekanya ya kan," ujarnya.
Benny menambahkan, saat ini narasi untuk mendiskreditkan Anies telah bermunculan. Mulai dari membangun image Anies korupsi hingga Anies gagal membangun DKI Jakarta selama lima tahun menjabat sebagai gubernur.
Selanjutnya Anies dengan orang Arab dan yang terbaru adalah soal isu utang piutang yang membawa-bawa Anies dan Sandiaga Uno.
Benny kemudian menilai, soal utang piutang itu seharusnya sudah tidak perlu dibesar-besarkan lagi pada publik.
"Saya pribadi melihat ini semua bagian dari agenda-agenda politik kontestasi lah ya. Persaingan-persaingan yang tentu saja menjadi suatu keniscayaan dalam demokrasi elektoral kayak kita ini," katanya.
Di sisi yang berbeda, muncul juga isu perjanjian politik antara Ketum Gerindra Prabowo Subianto dengan Anies pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu yang dilontarkan oleh Sandiaga Uno.
Perjanjian jelang Pilkada DKI Jakarta 2017 yang diungkap Sandi berkaitan dengan utang Anies ke Sandi diungkap oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar Erwin Aksa.
"Intinya kalau tidak salah perjanjian utang piutang barangkali ya, yang pasti yang punya duit memberikan utang kepada yang tidak punya duit, kira-kira begitu," kata Erwin masih dikutip dari YouTube Akbar Faizal Uncensored.