Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Korban Dugaan Percobaan Penculikan Anak Trauma Bertemu Orang Asing, Polres Malang Berikan Trauma Healing

Penulis : Ashaq Lupito - Editor : Heryanto

03 - Feb - 2023, 18:13

Tim Trauma Healing Polres Malang saat memberikan pendampingan terhadap korban dugaan percobaan penculikan anak di kediamannya yang beralamat di Kecamatan Dampit. (Foto : Humas Polres Malang for Jatim Times)
Tim Trauma Healing Polres Malang saat memberikan pendampingan terhadap korban dugaan percobaan penculikan anak di kediamannya yang beralamat di Kecamatan Dampit. (Foto : Humas Polres Malang for Jatim Times)

JATIMTIMES - Polres Malang melibatkan Tim Trauma Healing untuk memberikan pendampingan terhadap VE warga Desa Baturetno, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Hal itu dilakukan untuk memulihkan rasa trauma yang dialami bocah perempuan sembilan tahun tersebut, paska menjadi sasaran dugaan percobaan penculikan anak pada Senin (30/1/2023) lalu.

Kasihumas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik mengatakan, hingga kini sedikitnya sudah ada empat personel yang dilibatkan dalam pendampingan terhadap korban. Nantinya, Tim Trauma Healing Polres Malang yang dipimpin oleh Kompol Nunung Anggraeni tersebut, akan memberikan pendampingan hingga rasa trauma yang dialami korban pulih.

Sementara itu, hingga Jumat (3/2/2023) anggota jajaran kepolisian dan Tim Trauma Healing Polres Malang sudah beberapa kali mengunjungi korban. Selain fokus pada pemulihan psikologis akibat merasa cemas paska menjadi korban dugaan percobaan penculikan. Tim Trauma Healing juga memberikan motivasi kepada korban agar yang bersangkutan bisa kembali menjalani aktvitas seperti sediakala.

"Ketika menemui VE, Tim Trauma Healing yang datang ke rumahnya membuka komunikasi dengan cara yang sedikit berbeda. Yakni dengan memberinya hadiah boneka terlebih dahulu. Setelahnya Tim Trauma Healing baru mengajak VE untuk bermain, bercerita, hingga bernyanyi bersama," jelas Taufik saat ditemui Jatim Times, Jumat (3/2/2023)

Menurut Taufik, metode pendekatan khusus tersebut dilakukan guna membuat VE nyaman. Sebab, setelah menjadi korban dugaan percobaan penculikan yang bersangkutan sempat merasa trauma jika bertemu dengan orang asing.

"Saat Tim Trauma Healing menemuinya, VE sempat ketakutan. Dia masih trauma apabila bertemu orang asing. Setelah Tim Trauma Healing melakukan pendekatan, dia akhirnya bisa diajak bergurau dan kembali ceria lagi,” imbuh Taufik.

Setelah VE kembali bisa membuka diri terhadap orang asing, Tim Trauma Healing kemudian memberikan pendampingan dengan konsep penguatan mental. Salah satu metode pendampingan terhadap anak yang mengalami trauma tersebut, yakni dengan memintanya untuk mengutarakan isi hati yang dirasakannya.

Dengan demikian, diharapkan secara perlahan rasa percaya diri VE bisa kembali tumbuh. Sehingga tidak merasa takut lagi. "Perlu diketahui, penanganan trauma healing kepada anak itu berbeda jika dibandingkan dengan orang dewasa. Sehingga perlu lebih berhati-hati. Tujuannya agar rasa trauma yang sempat membayanginya tidak terbawa hingga dewasa,” imbuhnya.

Selain memberikan pendampingan terhadap VE, lanjut Taufik, Tim Trauma Healing Polres Malang juga memberikan imbauan kepada keluarga dan warga setempat. Menurut Taufik, meski sempat ada kabar soal dugaan percobaan penculikan, namun warga tidak perlu takut berlebihan. Sebab anggota Bhabinkamtibmas dan Babinsa akan selalu siaga guna mendampingi warga.

"Tim Trauma Healing juga memberikan bingkisan berupa keperluan sekolah hingga mainan kepada VE. Kami juga telah memberikan edukasi kepada warga agar senantiasa waspada. Terutama ketika bertemu dengan orang asing. Tujuannya agar tidak terjadi tindak kejahatan, termasuk penculikan anak," lugasnya.

Taufik berharap, dengan adanya pendampingan dan pemberian bingkisan tersebut, membuat VE tidak merasa trauma sehingga dapat kembali beraktivitas dan bersekolah dengan tenang. "Semoga dengan adanya pendampingan dari Tim Trauma Healing ini, bisa membuat VE lebih percaya diri dan tidak merasa takut untuk pergi bersekolah,” tukasnya.

Di sisi lain, pihak keluarga VE mengaku mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh jajaran kepolisian Polres Malang. Sebab, selain melakukan penyelidikan, Polres Malang juga mengerahkan Tim Trauma Healing untuk memberikan pendampingan terhadap korban.

Sebagaimana yang telah diberitakan, aksi dugaan percobaan penculikan yang dialami VE tersebut terjadi pada Senin (30/1/2023) lalu. Kejadiannya saat pagi hari ketika VE perjalanan pulang dari sekolahnya. Yakni di kawasan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Baturetno, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.

Beruntung korban saat itu memilih lari pulang ke rumah, saat diajak oleh seorang pria misterius untuk ikut bersamanya meski sempat diiming-imingi uang senilai Rp 50 ribu. Setibanya di rumah, VE menceritakan kejadian yang dialaminya kepada orang tuanya.

Kejadian itupun menjadi viral di beberapa WhatsApp Grup (WAG). Kepolisian Polres Malang yang mendapat kabar tersebut, langsung melakukan penyelidikan. Hasilnya, ciri-ciri terduga pelaku penculikan anak terhadap VE tersebut telah diketahui oleh polisi. Yakni seorang pria mengenakan jaket kulit dan mengendarai sepeda motor matik.

Hingga kini proses penyelidikan masih terus berlanjut. Berbagai keterangan saksi yang mengetahui kejadian tersebut, serta rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian sedang didalami petugas. Terduga pelaku masih diburu polisi.


Topik

Peristiwa


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ashaq Lupito

Editor

Heryanto