Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Pakar Media Beri Saran Pada Orang Tua Terkait Maraknya Isu Penculikan Anak

Penulis : Mutmainah J - Editor : A Yahya

03 - Feb - 2023, 08:17

pakar Media Universitas Muhammadiyah (UMSurabaya) Radius Setiyawan tanggapi isu penuclikan pada anak. (Foto dari internet)
pakar Media Universitas Muhammadiyah (UMSurabaya) Radius Setiyawan tanggapi isu penuclikan pada anak. (Foto dari internet)

JATIMTIMES - Isu penculikan anak sedang marak berlalu lalang di media sosial. Menanggapi hal tersebut, pakar Media Universitas Muhammadiyah (UMSurabaya) Radius Setiyawan memberikan tanggapan hingga sarannya pada orang tua.

Menurut Radius, penyebaran berita hoax yang tengah marak terjadi saat ini adalah tindakan amoral di wilayah cyber.

“Hoaks hadir dari mental yang mengesampingkan integritas,” kata Radius tertulis, Kamis (2/2).

Lebih lanjut, Radius mengakui bahwa berita hoax yang mudah tersebar itu sangat mudah mempengaruhi dan membuat para orang tua panik, apalagi seorang ibu. Untuk itu, Radius menyarankan agar ada yang mengingatkan para orang tua terutama ibu agar tidak panik melainkan lebih waspada.

“Masyarakat, terutama para ibu-ibu jangan mudah terprovokasi kabar yang belum tentu kebenarannya. Harus dicari terlebih dahulu mengenai fakta dan yang penting melakukan saring sebelum sharing,” tuturnya.

Radius yang juga merupakan seorang dosen Desain Komunikasi Visual (DKV) UMSurabaya itu mengatakan bahwa pihak pemerintah dan juga aparat kepolisian sangat perlu memberikan jaminan akurasi informasi agar masyarakat mengetahui benar atau tidaknya kabar yang beredar.

"Pemerintah melalui aparat harus memberi jaminan keamanan. Memberi informasi yang akurat ke masyarakat. Informasi tersebut harus dibarengi dengan jaminan rasa aman," jelasnya.

Ia kemudian menyebut bahwa cepatnya perkembangan teknologi membuat kecepatan akselerasi meningkat sehingga ruang untuk beradaptasi seakan tidak ada dan dipaksa untuk segera mungkin mengikuti kemajuan itu.

Akibatnya, dari tidak adanya ruang beradaptasi itu membuat kepanikan meningkat karena berita hoax yang juga tersebar bebas dan cepat.

Radius kemudian mengatakan, masyarakat saat ini seolah terserat ke dalam ruang lingkup yang membuat mereka terperdaya disinformasi dan misinformasi.

“Hal itu tergambar dari fenomena akhir-akhir ini soal penculikan anak. Jadi, masyarakat tidak usah panik dan sembari mencari kebenaran informasinya,” tandasnya.

Sebelumnya, isu penculikan anak ini telah meresahkan orang tua. Bahkan, korban tersebar di empat daerah. 

Yang pertama yakni Bogor, Jawa Barat. Selanjutnya ada Mojokerto. Dimana, ada sebuah video penculikan anak yang dinarasikan bahwa korban tersebut bernama Fasco warga Perumahan Mutiara Garden Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto. 

Kemudian, tidak berselang lama, warga di Kabupaten Malang Jawa Timur mendapatkan kabar yang serupa dengan Mojokerto. Seorang bocah SD di Kecamatan Dampit lari mengaku kepada orangtuanya hendak diculik orang.

Kalu sebelumnya di Bangkalan, isu seperti di Mojokerto dan Malang juga merebak luas. 

Merebaknya isu penculikan anak itu sudah ditangani oleh pihak yang berwajib dari daerah masing-masing.


Topik

Peristiwa


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

A Yahya