JATIMTIMES - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang memiliki wacana untuk merombak sistem transportasi umum. Hal itu untuk meningkatkan pamor angkutan kota (angkot) yang saat ini mulai tersisihkan dengan keberadaan transportasi online.
Kepala Dishub Kota Malang Widjaja Saleh Putra tak memungkiri bahwa jumlah angkot di Kota Malang mulai berkurang. Bahkan dia menyebut, memang ada pengurangan jumlah angkot hampir 40 persen di Kota Malang.
Meski tak memberikan data secara rinci, Widjaja mengatakan bahwa penurunan jumlah angkot ini diindikasikan karena kalah pamor oleh transportasi online. Apalagi, saat ini masyarakat Kota Malang rata-rata telah memiliki kendaraan pribadi.
“Angkot di Kota Malang saat ini sudah mulai berkurang karena kurang menarik. Jadi masyarakat lebih memilih transportasi online dan kendaraan pribadi,” ujar Widjaja, Sabtu (28/1/2023).
Untuk itu, Widjaja mengaku memiliki gagasan bakal melakukan perombakan sistem moda transportasi umum di Kota Malang. Perombakan difokuskan untuk kembali membangkitkan pamor angkot sebagai moda transportasi umum pilihan masyarakat di Kota Malang.
“Harapannya masyarakat kembali menggunakan angkutan umum. Kami berharap nanti ada moda transportasi menarik di Kota Malang,” harap Widjaja.
Saat ini, pihaknya masih akan melakukan kajian bersama pihak terkait. Hal itu untuk mendapatkan formula terbaik untuk menciptakan sistem moda transportasi menarik di Kota Malang.
“Ini masih wacana, jadi kami akan lakukan kajian terlebih dahulu. Masih kami cari skema terbaik untuk mewujudkan smart transportation itu,” kata Widjaja.
Menurut Widjaja, ada beberapa opsi yang dapat dilakukan. Yang pasti, hal itu untuk mengembalikan angkot ke hati masyarakat Kota Malang. “Skemanya bisa revitalisasi, subsidi, sistem atau lainnya. Mana yang terbaik akan kami optimalkan,” tandasnya.