JATIMTIMES - Beberapa warganet di Twitter mengeluhkan durasi lampu merah di perempatan Kayutangan atau Rajabali menyala lebih lama.
Hal itu dinilai menjadi penyebab kawasan perempatan Kayutangan semakin macet dan terjadi penumpukan kendaraan.
Seperti unggahan akun @rhepigg*** yang diunggah ulang oleh akun @info_malang. Dalam cuitannya, akun tersebut meminta alasan mengapa lampu merah di perempatan Rajabali menyala lebih lama. Dia mengklaim lampu merah nyala lebih lama karena itu adalah rute mobilitasnya sehari-hari.
"@PemkotMalang Min, knp lampu merah di semeru dilamain? Bole tau dong kami warga Malang tau alasannya. Bikin antrian pjg lho. Dulu lampu merah cepet, nggak ada penumpukan gini. Saya bisa bilang gini krn ini rute mobilitas saya sehari2," ungkap akun tersebut.
Lantas admin @info_malang pun mengungkapkan hal yang sama.
"Kukira hanya perasaanku saja belakangan lampu lalin di perempatan Rajabally makin lama dan bikin macet. Ternyata banyak juga yg merasakannya. Padahal sebelum2nya nggak sampe semacet ini. Ramai iya, kadang padat iya. Tapi lancar saja. Apakah kamu juga merasakannya?" tulisnya.
Selain itu, ada juga akun yang merasakan langsung penumpukan kendaraan di perempatan Rajabali kemudian memotret dan membagikannya ke Twitter.
"Ada yang pernah ngalamin antrian kendaraan di perempatan rajabally yang ngular kayak gini?," @addhi_nugr***.
Lantas beberapa warganet juga mengeluhkan hal yang sama.
"Semakin banyak yg merasakan hal ini. Bahkan Desember lalu masih belum begini. Setelah lampu lalin dipanjangin, jadi makin macet. Kenapa bisa begini @dishubmalangkota?," tulis @info_malang.