JATIMTIMES - Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia menyampaikan pihaknya telah berhasil menguasai Kota Soledar di Ukraina pada Jumat (13/1).
Pernyataan itu pun segera dibantah oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Jumat (13/1) malam. Dia mengaku pasukan Ukraina masih berjuang di kota tersebut.
Kemenhan Rusia menyebutkan bahwa perebutan Kota Soledar penting untuk kelanjutan kesuksesan operasi ofensif di wilayah Donetsk.
"Menetapkan kendali atas Soledar memungkinkan untuk memutus rute pasokan pasukan Ukraina di Bakhmut," ungkap juru bicara Kemenhan Rusia Igor Konashenkov, Sabtu (14/1).
Menurut Kemenhan Rusia, perebutan Soledar terjadi lantaran serangan yang bertubi-tubi. "Selama tiga hari, lebih dari 700 prajurit Ukraina dan lebih dari 300 unit Angkatan Bersenjata Ukraina dihancurkan di dekat Kota Soledar," ujar Kemenhan Rusia.
Menanggapi siaran itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidatonya menegaskan bahwa pasukannya masih terus memerangi pasukan Rusia di Kota Soledar.
Padahal, sebelumnya, pada Jumat (13/1) pagi, juru bicara militer Ukraina Sergiy Cherevaty mengatakan pasukan Ukraina kesulitan mengendalikan situasi di Soledar. Bahkan, salah satu tentara Ukraina mengungkap perkiraan bahwa Soledar akan "segera jatuh".
"Mereka mengatakan hanya ada sedikit tentara Ukraina yang tersisa di Soledar dan ada rencana untuk mengeluarkan (tentara Ukraina) sisanya," kata Charles Stratford dari Al Jazeera yang melaporkan dari lokasi terdekat.