Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Wamentan Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Pengaruhi Sektor Pertanian

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

12 - Jan - 2023, 15:24

Sawah berterasiring sebagai bagian dari sektor pertanian. (pixabay)
Sawah berterasiring sebagai bagian dari sektor pertanian. (pixabay)

JATIMTIMES - Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) 7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) saat ini mencapai 5,5 persen. Hal ini pun menjadi kekhawatiran masyarakat lantaran berimbas pada banyak sektor. 

Namun, kenaikan suku bunga itu tidak berpengaruh pada sektor pertanian. Hal tersebut dijelaskan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI Harvick Hasnul Qolbi saat ke datang ke Unisma memberikan motivasi dan menyerahkan langsung bantuan bibit di sela-sela kegiatan kuliah umum yang digelar Unisma dengan tema "Pemberdayaan Santri dalam Pengelolahan Sampah untuk Meningkatkan Pendapatan Pertanian Pesantren".  "Nggak pengaruh,"ucapnya.

Dijelaskan, dalam sektor pertanian terdapat kredit usaha rakyat (KUR) yang mempunyai mekanisme tersendiri, sehingga kenaikan suku bunga ini tidak mengimbas. "Kami punya spesifikasi sendiri dan itu terus (berjalan)" terang Hasnul. 

Dengan spesifikasi dan banyaknya program yang ada di Kementerian Pertanian, maka kembali Hasnul menegaskan, kenaikan suku bunga yang telah sesuai ditetapkan bank tidak berpengaruh pada sektor pertanian. "Banyak program situ," paparnya.

Sementara itu, kenaikan suku bunga telah beberapa kali mengalami kenaikan. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 21-22 Desember 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 5,50 persen.

Kenaikan suku bunga tersebut menjadi sebagai langkah front loaded, pre-emptive, dan forward looking dalam upaya menurunkan ekspektasi inflasi dan memastikan kembalinya inflasi inti. 

Langkah ini memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sejalan dengan nilai fundamentalnya akibat tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, terlebih di tengah permintaan ekonomi domestik yang kuat. Untuk itulah, Bank Indonesia mengeluarkan beberapa strategi untuk tetap dapat menjaga stabilitas dan pemulihan ekonomi. 


Topik

Ekonomi


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Sri Kurnia Mahiruni