Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Apresiasi GPA yang Peduli Pendidikan

Penulis : Hendra Saputra - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

07 - Jan - 2023, 00:22

Vinensius Sari (pegang mic) saat menyampaikan apresiasinya terhadap GPA yang peduli pendidikan keluarga dan korban Tragedi Kanjuruhan. Wa (foto: Amin/JatimTIMES)
Vinensius Sari (pegang mic) saat menyampaikan apresiasinya terhadap GPA yang peduli pendidikan keluarga dan korban Tragedi Kanjuruhan. Wa (foto: Amin/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan mengapresiasi langkah Gerakan Peduli Arema (GPA) yang memperhatikan pendidikan. Apalagi,  yang mereka khawatirkan adalah pendidikan bagi anak korban maupun keluarga korban tragedi Kanjuruhan.

Salah satu ayah korban tragedi Kanjuruhan, Vinensius Sari (43), mengaku sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada GPA. Sebab,  dalam hal ini, pendidikan juga menjadi fokus utama komunitas yang di dalamnya diisi berbagai golongan tersebut.

“Terutama poin pendidikan, karena tonggaknya ada di pendidikan. Keluarga korban tragedi Kanjuruhan yang saya lihat, mohon maaf, ekonomi kami keluarga tragedi Kanjuruhan menengah ke bawah,” kata Sari dalam silaturahmi dengan GPA di Dapur Kota, Jumat 6 Januari 2023.

“Satu dibutuhkan untuk meneruskan pekerjaan demi menguatkan ekonomi. Lalu kehidupan jangka menengah hingga jangka panjang itu yang kami pikirkan, terutama juga pendidikan untuk anak,” imbuh Sari.

Bak gayung bersambut, inisiator Gerakan Peduli Arema (GPA) KH Noor Shodiq Askandar memfasilitasi korban atau keluarga korban tragedi Kanjuruhan jika ingin menempuh pendidikan. Terutama dalam hal ini, ma'arif sebagai lembaga pendidikan Nahdlatul Ulama (NU) bersedia menfasilitasi pendidikan korban dan keluarga korban tragedi Kanjuruhan.

“Lalu jika yang ingin kuliah, Pak Rektor Unisma juga sudah menyampaikan ke saya bisa memfasilitasi dengan beasiswa,” beber Gus Shodiq.

Menyambung Gus Shodiq, Ketua Yayasan Diponegoro, Tumpang, Kabupaten Malang, Luluk mengaku pihaknya sangat peduli dengan tragedi kelam 1 Oktober 2022 lalu. Dalam hal ini, Yayasan Diponegoro  juga siap memfasilitasi jika korban atau keluarga korban tragedi Kanjuruhan ingin melanjutkan pendidikan.

“Sebagai bentuk peduli kami, Yayasan Diponegoro Tumpang kebetulan punya SMP, SMA,  dan SMK. Insya Allah kami sudah sepakat menerima keluarga korban yang memang membutuhkan dan gratis. Jika rumahnya jauh, asrama kami ada. Kami gratiskan juga,” ungkap Luluk.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Rakyat Al-Amin Sumberpucung KH Abdullah Sam dengan lapang dada sangat terbuka bagi korban dan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. Dalam hal ini, pihaknya menerima jika ada yang ingin mondok atau sekolah.

“Kami punya Pesantren Rakyat namanya, di Sumberpucung. Di sana ada PAUD, TK, SD, SMP dan SMA. Monggo bila keluarga korban yang ingin sekolah,” kata Abdullah Sam. 
 


Topik

Peristiwa


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Hendra Saputra

Editor

Sri Kurnia Mahiruni