JATIMTIMES - Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Sabilurrosyad yang juga ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar memberi wejangan bagi calon ketua umum KONI Kota Malang Djoni Sudjatmoko. Terhadap salah satu santrinya itu, KH Marzuki meminta dapat menjalankan tugas dan fungsi secara profesional bila diberi amanah terpilih.
“Menangani KONI itu harus profesional dan transparan karena ini lembaga yang mempertanggungjawabkan uang rakyat,” kata KH Marzuki, Rabu (28/12/2022).
Menurut KH Marzuki, KONI harus memiliki kalender pembinaan yang tertata sejak awal. Sehingga, cabor dapat melakukan pembinaan secara reguler hingga jangka panjang.
“Ke depan KONI harus menata semua cabor. Mulai dari SK hingga yang lainnya. Sehingga cabor yang menerima anggaran itu sah,” ujar KH Marzuki.
“Sebelum melangkah, KONI harus punya perencanaan kegiatan mulai awal,” imbuhnya.

Dalam hal ini, sistem KONI juga harus dibangun tidak hanya dari sisi keolahragaan, melainkan juga dari sisi keagamaan, karena sisi spiritual tersebut yang dapat membuat atlet lebih yakin untuk meraih prestasi.
“Jadi bukan hanya dibangun dari aspek olahraga. Melainkan sisi sosial, keagamaan hingga ekonomi. Karena jika olahraga ditonton banyak orang, kan juga meningkatkan sisi ekonomi kemasyarakatan,” ungkap KH Marzuki.
Sebagai informasi, KONI Kota Malang akan menjalani musyawarah olahraga kota (musorkot) tahun 2022. Namun, musorkot pada tanggal 17 Desember 2022 kemarin ditunda karena belum memenuhi pasal AD/ART.
Kemudian, KONI Kota Malang akan kembali melanjutkan musorkot yang rencananya digelar 29 Desember 2022. Namun, kegiatan tersebut batal digelar lantaran tidak menemukan tempat untuk menggelar kegiatan.
Saat ini, masa bakti kepengurusan KONI Kota Malang akan habis pada 31 Desember 2022. Sehingga kepengurusan nantinya akan dikembalikan kepada KONI Provinsi Jawa Timur (Jatim) sembari menunggu kembali musorkot.