JATIMTIMES - Agenda Peningkatan Kompetensi Dosen Pemula (PKDP) Tahun 2022 resmi dibuka oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia (Ditjend Pendis Kemenag RI), Prof Dr Muhammad Ali Ramdhani, Senin (19/12/2022). Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang ditunjuk sebagai salah satu Perguruan Tinggi Penyelenggara (PTP).
Prof Dr Muhammad Ali Ramdhani membuka PKDP tersebut melalui daring. Dalam materi pengantarnya, ia menjelaskan tentang dosen profesional. Menurutnya, terdapat 10 karakteristik dosen profesional. Antara lain, memiliki gaya mengajar yang merangsang belajar, mampu berkomunikasi dengan jelas, menguasai materi yang diampu, memiliki kesiapan materi yang terorganisir dengan baik.
"Selain itu, dosen profesional juga harus memiliki antusiasme yang dinamis, peduli terhadap mahasiswa, memiliki ketrampilan berinteraksi, bersikap fleksibel, kreatif dan keterbukaan dan berkepribadian tangguh serta memiliki komitmen yang tinggi," jelasnya.
Adanya PKDP ini diharapkan agar para dosen nantinya memiliki tanda lulusan dari kegiatan ini. Sebab, dosen profesional haruslah memiliki berbagai macam kompetensi, utamanya pedagogik. Meski dari latar belakang pendidikan berbeda-beda, tentunya kompetensi tersebut menjadi sebuah hal yang penting.
Dengan begitu, dosen benar-benar menjadi seorang pengajar yang berkompeten dan lebih siap dalam beradaptasi pada berbagai perkembangan. Dosen menjadi lebih nyaman dan percaya diri serta memiliki sikap dan pandangan agama yang moderat.
Sementara itu, Wakil Rektor (WR) I Bidang Akademik UN Maliki Malang, Prof Umi Sumbulah MAg sebagai perwakilan pimpinan PTP, menyampaikan dalam PKDP yang diikuti oleh 120 peserta dari berbagai daerah ini, narasumber dan praktisi dalam PKDP akan berbeda-beda selama proses pelatihan berlangsung.
Beberapa di antaranya adalah Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Maliki Malang, Prof Dr Nur Ali MPd, Kasubdit Ketenagaan, Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan IsIam (DIKTIS) Ditjen Pendis, Ruchman Basori dan termasuk WR I UIN Maliki Malang sendiri.
"Semoga keberagaman narasumber di kegiatan ini menjadi bagian warna-warni dari adanya pelatihan dan dapat memberikan manfaat positif," pungkasnya.
