JATIMTIMES - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengeluarkan hasil survei terbaru terkait proyeksi pertumbuhan bisnis pada tahun 2023. Dari hasil survei yang dilakukan, pada tahun 2023 39,4 persen industri akan mengalami pertumbuhan di atas 5 persen.
Hariyadi Sukamdani, Ketua Umum Apindo, menyampaikan, dalam survei melibatkan 400 pelaku industri. Meski mayoritas mengalami pertumbuhan, namun beberapa beberapa industri yang berorientasi ekspor akan mengalami kontraksi. Hal ini terpengaruh adanya gejolak ekonomi dan politik dunia yang terus memburuk.
"Ada sebanyak 9,8 persen pelaku usaha memproyeksikan pertumbuhan minus," ungkapnya dikutip dari marketeers (15/12/2022).
Sementara itu, pada industri berorientasi pasar domestik, terdapat 36,1 persen responden memproyeksikan adanya peningkatan penjualan sebesar hingga 5 persen ditahun depan.
Begitupun terkait profit, terdapat 33,4 persen responden menyatakan keuntungan perusahaannya di tahun 2022 mengalami peningkatan sampai lima persen year on year.
Tetapi, pada proyeksi tahun 2023, keuntungan justru akan mengalami penurunan. Bahkan, penurunan yang terjadi cukup ekstrem, yakni mencapai 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal ini disebabkan karena adanya kenaikan harga bahan baku yang terus meningkat dan dibarengi dengan melambungnya harga logistik. Terdapat 26,7 persen responden industri yang menyatakan profit perusahaannya ditahun 2023 menuju sampai 10 persen.
Namun, pada industri berorientasi ekspor, mengalami hal yang sebaliknya, pada tahun 2023, justru industri ini mengalami penurunan hingga 30 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Meskipun begitu, menurut Hariyadi, mayoritas pengusaha masih menilai jika 2023-2024 dalam kondisi cukup positif. Hal ini dinilai oleh 36,7 persen responden. Sebaliknya, terdapat 35 persen responden menilai jika kondisi kurang kondusif dan 16,7 persen responden menilai kondusif.
"Ada 5 persen responden menyatakan sangat kondusif dan kondusif, dan aasa 1,7 persen responden yang menyatakan sangat tidak kondusif," pungkasnya.