Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Simbolis Korban Nyawa Tragedi Kanjuruhan, Aremania Akan Demo 135 Menit

Penulis : Hendra Saputra - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

07 - Dec - 2022, 05:47

Salah satu aksi demo yang dilakukan Aremania. (foto: Hendra Saputra/JatimTIMES)
Salah satu aksi demo yang dilakukan Aremania. (foto: Hendra Saputra/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Aremania akan melakukan aksi demo selama 135 menit di sejumlah titik di Malang pada Kamis (8/12/2022) besok. Aksi tersebut merupakan bagian dari mencari keadilan bagi 135 korban nyawa pada tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu.

Salah satu Aremania, Harie Pandiono Paimin, mengatakan aksi turun jalan pada Kamis (8/12/2022) tersebut telah disepakati setelah melakukan rapat akbar arek Malang di Stadion Gajayana (3/12/2022) lalu. Rencananya, aksi tersebut bakal dilaksanakan Kamis (8/12/2022) sekitar pukul 10.00 WIB dengan titik kumpul di Stadion Gajayana Malang.

“Kemarin sepakat Kamis turun jalan jam 10 dari titik Gajayana Malang,” ujar Harie, Kamis (7/12/2022).

Diperkirakan ribuan Aremania akan bersatu kerika turun jalan dengan satu tujuan, yakni mencari keadilan dan menuntut usut tuntas Tragedi Kanjuruhan. Rencananya, mereka akan melakukan aksi longmarch dari Stadion Gajayana Malang menuju ke Mako Brimob Malang. “Iya dari Gajayana akan ke kantor polisi sampai ke Mako Brimob,” ungkap Harie.

Ribuan Aremania tersebut diprediksi akan membuat lumpuh jalanan Malang selama 135 menit atau tepatnya 2 jam 15 menit. Waktu tersebut adalah simbol hilangnya 135 nyawa dalam tragedi Kanjuruhan.

“Kamis kita tes 135 menit di hari kerja. Kami minta maaf Malang macet. Ini menunjukkan 135 nyawa,” kata Harie.

Bukan hanya turun ke jalan. Aremania juga akan melakukan aksi diam. Selain itu, mereka akan membawa ratusan spanduk atau poster sebagai bentuk tuntutan suara dalam aksi tersebut.

“Kita aksi diam dengan tulisan tuntutan. Diam artinya kita gak beringas dan kita menyindir apa yang mereka perbuat,” ucap Harie.

Sebelumnya, Harie pernah membawa spanduk berisi tuntutan usut tuntas pada tragedi Kanjuruhan. Spanduk tersebut dibentangkan saat menonton salah satu pertandingan Piala Dunia 2022 Qatar.

“Saya satu jiwa dengan teman-teman di Malang. Tidak ada sepak bola seharga nyawa. Buat saya pribadi, saya tidak butuh sepak bola. Gapi 135 nyawa ini meminta keadilan. Biasanya saya ke piala dunia bawa bendera Arema dan Indonesia, tapi sekarang saya bawa misi usut tuntas,” jelas Harie.

Saat membawa spanduk itu, Harie juga mendapat respons positif dari sejumlah suporter dari negara yang mengikuti Piala Dunia 2022 Qatar. Bahkan ia juga sempat ditanyai soal perkembangan kasus tragedi Kanjuruhan yang sudah berjalan sekitar dua bulan lamanya.

“Saya bertemu suporter dunia, seperti Argentina, Brazil, itu mereka tanya kasusnya sudah sampai mana. Respons mereka baik sekali,” ungkap Harie.

Di sisi lain, Harie bersama Aremania lainnya juga meminta penambahan tersangka pada kasus tragedi Kanjuruhan. Yang terbaru mereka menolak hasil autopsi kedua anak Devi Athok yang dikatakan mereka mati akibat terkena benda tumpul.

"Kemudian juga hasil rekonstruksi juga nggak sesuai fakta lapangan, kita tolak. Semua rekomendasi TGIPF bentukan bapak Presiden Jokowi juga harus dijalankan. Intinya tangkap dan adili mereka yang membunuh saudara kami,” pungkasnya.


Topik

Peristiwa


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Hendra Saputra

Editor

Sri Kurnia Mahiruni