Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Pergerakan Tanah Intens di Dusun Brau, Kerusakan SD, SMP Satu Atap Tambah Parah

Penulis : Irsya Richa - Editor : Lazuardi Firdaus

06 - Dec - 2022, 15:37

Kondisi toilet SD, SMP Satu Atap Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji.
Kondisi toilet SD, SMP Satu Atap Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji.

JATIMTIMES - Pergerakan tanah di Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji Kota Batu intens terjadi pada tiga hari terakhir yakni 2-4 Desember 2022. Alhasil kerusakan tempat sekolah di SD, SMP Satu Atap di wilayah tersebut semakin parah.

Pergerakan tanah terus menggerogoti sekolah tersebut. Setelah toilet siswa ambrol pada Sabtu (3/12/2022), kini merembet pada dua ruangan yang terancam rusak. Yakni ruang guru dan kepala sekolah.

Terlihat dinding tembok di ruangan tersebut mengalami retakan. Di bagian lantai juga terdapat lubang-lubang kecil akibat pergerakan tanah.

Kepala SDN Gunungsari 4 Siti Roichatul Khasanah mengatakan, pergerakan tanah itu sudah berlangsung sejak Jumat (2/12/2022) lalu, lalu keesokan harinya keadaan semakin parah.

“Kami tahu pas hari Minggu, saat penjaga mengecek, ternyata temboknya sudah ambruk. Waktu hari Jumat hanya atap saja yang runtuh,” ucap Siti Roichatul.

Dampak lainnya pada dua ruangan tepat bersebelahan di sebelah kamar mandi. Yakni ruang guru dan kepala sekolah.

Meski kondisi cukup mengkhawatirkan, sementara waktu mereka masih bertahan hingga ujian berakhir, walaupun tergolong rawan. “Mau bagaimana lagi,” tambah Siti Roichatul.

Jika setelah ujian sekolah rampung, ruang guru akan segera dipindahkan ke ruang kelas. Hal tersebut dilakukan agar lebih aman ketika ada pergerakan tanah susulan.

Karena keterbatasan lahan, satu ruangan dipakai dua kelas dan hanya dipisahkan oleh sekat. Dengan rencana dipindahkannya kantor ke ruang kelas, itu membuat jumlah ruangan siswa lebih sedikit.

”Nanti kalau tidak cukup di ruang kelas, anak-anak bisa belajar di musala, karena jumlah murid di sini tidak terlalu banyak,” terang Siti Roichatul.

Saat ini di sana terdapat 44 siswa di lembaga pendidikan itu. Sementara guru berjumlah 8 orang.


Topik

Peristiwa


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Irsya Richa

Editor

Lazuardi Firdaus