JATIMTIMES - Dalam podcast YouTube Ganjil Misteri ada salah satu konten yang mengulik soal fakta Pesugihan Nyi Blorong. Dimana dalam podcast tersebut narasumber yang dihadirkan adalah paranormal asal Solo, Ki Arjuna Samudra.
Dia mengaku pernah menjadi mediator pesugihan Nyi Blorong. Sehingga Ki Arjuna Samudra ini merincikan tata cara pelaksanaan ritual yang biasa dilakukannya untuk mempertemukan klien dengan Nyi Blorong.
Menurut Ki Arjuna, jika menginginkan pesugihan, syarat utama yang diminta adalah dengan menyiapkan diri untuk melamar atau melakukan persetubuhan dengan Nyi Blorong. Syarat itu berlaku jika yang ingin kaya adalah lelaki. Lalu bagaimana jika perempuan yang ingin kaya?
Menurut Ki Arjuna, secara syarat-syarat pesugihan yang perlu disiapkan dan ritualnya juga sama. "Menyiapkan gentong (wadah air), beras kuning, sampur merah dan ayam cemani. Di situ (juga) ada bunga setaman, dupa, ingkung, sego bancakan, sego krecek dan lain sebagainya," katanya.
Hanya saja kalau perempuan, Dia harus mencari tumbal, seorang lelaki yang mau meniduri Nyi Blorong.
"Cari mangsa laki-laki dan harus mau nidurin dia (Nyi Blorong). Kalau udah dapat laki-laki yang mau nidurin, nanti terjadilah, klien minta rumah dibelikan, minta ini itu dikasih (oleh Nyi Blorong)," ujar Ki Arjuna.
Namun selang 41 hari setelah berhubungan, laki-laki tersebut akan mati. Makanya istilahnya disebut tumbal. "Dan secara terus menerus, perempuan itu harus mencari tumbal untuk memuaskan Nyi Blorong," katanya.
Jika sampai suatu saat tak mendapatkan lelaki yang bisa memuaskan Nyi Blorong, maka klien perempuan inilah yang akan mati.
Selain tumbal, syarat lainnya yang harus dipenuhi adalah tidak boleh menikah. Jadi selama mengikuti ritual pesugihan Nyi Blorong, perempuan yang ingin kaya tersebut tidak boleh memiliki suami.