Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Internasional

Warga China Gelar Demo Tolak Lockdown, Dapat Dukungan Amerika Serikat

Penulis : Mutmainah J - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

30 - Nov - 2022, 09:57

Presiden Amerika Joe Biden. (Foto dari internet)
Presiden Amerika Joe Biden. (Foto dari internet)

JATIMTIMES - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberikan tanggapan soal demonstrasi warga China yang menolak lockdown.

Joe Biden mengatakan sejauh ini dirinya sedang memantau perkembangan demonstrasi  di China yang berujung ricuh itu.

Demonstrasi di China dilakukan untuk diakhirinya penguncian (lockdown) covid-19 dan meminta kebebasan politik yang lebih besar itu.

Pendapat Joe Biden tadi kemudian ditegaskan oleh Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby.  "Dia (Joe Biden) memantau, kita semua," ujarnya, dikutip Rabu, (30/11/2022).

Ia mengatakan, Biden tidak akan mengomentari para pengunjuk rasa. Sebab, menurut Biden, semua individu memiliki hak berbicara untuk diri mereka sendiri.

Namun Joe Biden akan memberikan dukungan bagi para pengunjuk rasa untuk mendapatkan hak-haknya. "Orang harus diberi hak untuk berkumpul dan memprotes secara damai kebijakan atau undang-undang atau perintah yang mereka permasalahkan," katanya.

Sementara itu, di kampus-kampus AS, aksi unjuk rasa bermunculan untuk mendukung protes di China.  Sekitar 100 orang, kebanyakan mahasiswa, berkumpul di Washington untuk menyerukan kebebasan yang lebih besar dan meratapi korban tewas di Urumqi, Xinjiang.

Demo itu menyuarakan ketidakadilan dalam memperlakukan manusia. "(Pejabat) meminjam dalih covid, menggunakan penguncian yang sangat ketat untuk mengontrol populasi China. Mereka mengabaikan nyawa manusia," kata seorang mahasiswa China bermarga Chen. "Saya datang ke sini untuk berduka," tambah pemain berusia 21 tahun itu.

Tak hanya di Washington. Demonstrasi besar-besaran juga terjadi di New York. Demonstrasi itu melibatkan mahasiswa Universitas Columbia. Sedangkan di Carolina Utara, demo melibatkan mahasiswa Universitas Duke.

Demonstrasi itu memiliki satu komando yang sama seperti China, yaitu meminta Presiden China Xi Jinping untuk mundur. "Xi Jinping mundur," ucap para demonstran.

Puluhan orang juga berkumpul di kampus University of California Berkeley. Mereka meneriakkan tuntutan kebebasan China dalam bahasa Inggris. "Bebaskan China," ucap mereka.

Sementara seorang pengunjuk rasa terlihat membawa gambar Xi Jinping dengan slogan yang tak main-main. "Matilah diktator," bunyi tulisan di gambar.


Topik

Internasional


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Sri Kurnia Mahiruni