JATIMTIMES - Sebuah survei berjudul "Indonesian Video Entertainment on Demand Consumption" yang dilakukan oleh perusahan survei digital Populix, membeberkan perilaku konsumsi dalam langganan layanan aplikasi video streaming.
Survei yang dilakukan dengan melibatkan 1000 responden dari beberapa kota, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, dan kota-kota lainnya di Indonesia ini, 36 responden mengakses layanan aplikasi VoD atau video entertainment setiap hari.
13 persen responden membuka aplikasi lebih dari 5 kali per pekan. 15 persen responden yang membuka aplikasi VoD sebanyak 4-5 kali per pekan, 25 persen responden lainnya menggunakan aplikasi selama 2-3 kali per pekan. 6 persen responden membuka aplikasi sekali per pekan.
Selain itu, 4 responden menggunakan layanan VoD sebulan sekali dan hanya ada 1 persen responden yang menggunakan layanan VoD dua minggu sekali.
Hasil survei dari 1000 responden, 18 persen orang dalam ponselnya memiliki aplikasi Video Entertainment On Demand (VoD) di ponselnya. Hal itupun tak pelak juga membuat mereka terdorong untuk berlangganan layanan aplikasi video streaming.
Aplikasi yang banyak ada didalam ponsel para responden, 69 responden memiliki Netflix, 62 persen Disney+, 52 persen YouTube dan 36 persen Viu. Sementara, meski memiliki aplikasi tersebut, namun hanya 4 dari 10 responden mengakses layanan streaming tersebut setiap harinya.
"Banyaknya penyedia streaming yang bersaing di ruang hiburan daring, Populix melakukan penelitian untuk melihat lebih dekat konsumsi Video on Demand di kalangan konsumen Indonesia," tulis Populix dalam laporan dikutip dari situsnya.
Sederet alasan melatari para responden berlangganan aplikasi VoD. 84 persen masyarakat berlangganan karena mereka bisa menonton video atau perlengkapan saja.
77 responden berlangganan karena terdapat banyak pilihan film. 74 persen responden berlangganan karena ingin mencari. Kemudian, 68 persen responden berlangganan karena VoD banyak menawarkan pilihan film terbaru. 63 persen responden berlangganan karena aplikasi VoD lebih mudah digunakan.
57 persen responden berlangganan karena tidak terganggu oleh layanan iklan, kemudian 47 persen responden berlangganan karena biaya yang terjangkau dan 13 persen rekomen berlangganan karena kita harus untuk menonton.
Perilaku ini, juga membuat sebagian responden tak ragu untuk merogoh kantong untuk berlangganan VoD dengan kisaran Rp 100 ribu hingga Rp 250 ribu.