MALANGTIMES - Museum Singhasari yang telah diresmikan tahun lalu, bersamaan dengan hari kebangkitan nasional, Rabu (20/5/2015).
Baca Juga : Menghilang, Satu Pendaki Gunung Panderman Ditemukan Tewas, Saksi Sebut Seperti Kesurupan
Namun, hingga saat ini kondisinya masih kosong belum berisi, itu tak lain karena Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Malang, tidak mau setengah-setengah dalam membuka museum pertama di Kabupaten Malang tersebut.
Museum yang berada di kawasan Perumahan Singhasari Residence, Desa Klampok, Kecamatan Singosari ini diharapkan dalam pembangunannya dapat menjadi destinasi wisata baru di Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang identik dengan wisata alamnya.
"Untuk museum Singhasari akan dibuka kalau sudah siap, kami tidak mau setengah-setengah, jadi hingga saat ini kami terus persiapkan sebelum nantinya kita lakukan grand opening," ungkap Made Arya Wedanthara, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang kepada MALANGTIMES.
Dijelaskan Made, pihaknya tidak mau gegabah dengan asal membuka museum tersebut apabila semua koleksi yang seharusnya menjadi isi dalam museum itu belum sepenuhnya ada.
"Kalau sudah ada isinya akan kita lakukan grand opening, nantinya semua peninggalan kerajaan Singhasari yang tersebar di berbagai tempat akan dipindah ke Museum Singhasari," terangnya.
Karena, kebanyakan benda peninggalan sejarah Kerajaan Singhasari saat ini disimpan di Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Mojokerto. "Kita terus kordinasi, kalau sudah siap baru kita buka," pungkas Made.
Baca Juga : Bantuan Dana Dampak Covid-19 Bagi Sopir di Kabupaten Malang Segera Cair
Museum Singhasari berdiri di atas lahan seluas lebih dari 2.000 meter persegi dan luas bangunan sekitar 1.000 meter persegi itu merupakan hibah dari pemilik Perumahan Singhasari Residence.
Anggaran pembangunan gedung museum menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Malang 2014 sebesar Rp 3,3 miliar.
Rencananya Museum Singhasari sendiri akan dilengkapi dengan koleksi arca dan patung warisan kerajaan Singosari yang diserahkan dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Mojokerto.
Selain itu, sejumlah patung dan arca yang saat ini masih bertebaran di wilayah Kabupaten Malang akan diambil dan dipajang di museum tersebut. (*)